INI TENTANG KITA…
Sangat jarang sahabat yg rela meninggalkan kegembiraannya demi menyertaimu dalam duka. Apalagi di zaman ini, dimana makna ukhuwah & persahabatan perlahan mulai luntur, ia bahkan tak lebih dari sekedar pemanis lidah saat bertemu. Padahal kita pernah membaca atau mendengar sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yg berbunyi :
اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Orang mukmin bagi mukmin lainnya seperti sebuah bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yg lain.”(HR: Bukhori Muslim)
Dalam riwayat Bukhari terdapat tambahan:
وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ
“Kemudian beliau shallallahu alaihi wasallam menyilangkan jari-jari tangan beliau.”
Lebih jauh beliau shallallahu alaihi wasallam menggambarkan kekuatan ukhuwah itu dengan sabdanya:
مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kasih, sayang & kecenderungan jiwa (simpati) seperti perumpamaan jasad/tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit maka seluruh tubuh akan merasakannya, yaitu tidak bisa tidur & (sakit) demam.”(HR. Muslim)
Mari belajar dari peristiwa yg kita alami sehari-hari. Saat kaki kita tersandung , seluruh bagian tubuh langsung bersimpati & empati. Otak memerintahkan kaki agar berhenti berjalan, mata berkaca-kaca, sementara lisan membaca istirjâ‘ (innâ lillâhi), bibir melengkung ke bawah bagai busur panah , tangan pun turut serta memegang & memijat penuh telaten. Hebatnya, semua itu terjadi secara otomatis tanpa rencana. Begitulah sunnatullah dalam dalam hidup ini.. & begitupun sunnatullah dalam ukhuwah yg ikhlas.
Syaikh Syinqity pernah mengatakan,
“Aku tak tau mengapa orang dizaman ini begitu mudah mengucapkan kalimat uhibbuka fillah..
Apakah kalian tau makna & konsekuensi dari kalimat itu…?
Uhibbuka fillah. .. itu artinya engkau menjadi bagian dari hidupnya karena Allah, engkau siap?
Ust Aan Chandra Thalib, حفظه الله تعالى
Tidak ada komentar:
Posting Komentar