Hakikat Kehidupan Akhirat
Kehidupan akhirat adalah kehidupan yg sebenarnya, sebagaimana yg disebutkan dalam firman-NYA,
“Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan.” (QS. al-Ankabut : 64)
Berkata Abdullah bin Abbas رضي الله عنهما menjelaskan makna ayat, “Yakni kehidupan yang kekal.”
Berkata Qatadah dan Mujahid رحمهما الله, “Tidak ada kematian di dalamnya.”
Kehidupan akhirat dimulai sejak manusia meninggal dunia, di alam barzakh untuk menerima pertanyaan kubur, kemudian dibangkitkan untuk mempertanggung jawabkan amalannya, setelahnya hanya ada dua pilihan; menjadi penghuni Surga atau Neraka.
Bekal Akhirat
Ibnul Jauzi berkata, “Sungguh mengherankan, orang yg melakukan perjalanan dan akan mati, sedangkan dia tidak membawa bekal untuk perjalanannya tersebut.”
Bekal yg paling penting untuk kita persiapkan adalah :
¤» Tauhid dan iman
Syaikhul Islam berkata, “Sesungguhnya kelezatan, kegembiraan, kebahagiaan, waktu yg baik, dan nikmat yg tidak mungkin diungkapkan dengan kata-kata ialah kenikmatan dlm mengetahui ALLAH سبحانه وتعالى, mengesakan dan beriman kepada-NYA.” (al-Fatawa 28/31)
¤» Takwa
ALLAH سبحانه وتعالى berfirman artinya,
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. al-Baqarah: 197)
¤» Ikhlas
ALLAH سبحانه وتعالى berfirman artinya,
“Iblis menjawab, ‘Demi kekuasaan ENGKAU aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-MU yang ikhlas di antara mereka.’” (QS. Shad: 82-83)
¤» Sabar
Pendakian menuju keridhaan ALLAH dalam keimanan, ketaatan dan keistiqamahan adalah amat capek lagi melelahkan, sehingga sangat membutuhkan kesabaran.
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda,
السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنَ اْلعَذَابِ
“Safar itu bagian dari azab.” (HR. Bukhari)
Jika perjalanan di kehidupan dunia saja melelahkan, maka bagaimana dgn perjalanan menuju kehidupan yg hakiki, tentulah amat sangat melelahkan?!.
_______
Tidak ada komentar:
Posting Komentar