Selasa, 16 Januari 2018

🌹 8 HAL YANG PENTING DILAKUKAN SEBELUM MENIKAH 🌹

🔵Oleh: al Ustadz Abdullah al-Jakarty hafizhahullah

Menikah dan hidup bahagia dalam berumah tangga adalah impian dan harapan semua orang. Namun, bersamaan dengan itu, banyak orang yang tidak menempuh jalannya. Banyak hal yang mesti kita lakukan ketika kita hendak menikah atau berumah tangga, dengan harapan kita hidup bahagia dalam berumah tangga.

berikut ini 8 hal yang penting untuk dilakukan sebelum anda menikah.

1⃣.  PERSIAPKAN ILMU

Mempersiapkan ilmu yang terkait dengan pernikahan adalah hal yang sangat penting. Ini di antara sebab agar rumah tangga kita berjalan bahagia, penuh dengan cinta dan kasih sayang.

Banyak hal yang harus kita ketahui dan pelajari terkait dengan pernikahan, diantaranya :
• latar belakang atau tujuan  yang benar dalam menikah,
• rukun dan syarat sah menikah,
• sifat suami atau istri yang saleh dan shalihah,
• hukum dan etika meminang,
• hak-hak suami dan istri yang mesti di tunaikan,
• etika dan adab hubungan suami istri,
• langkah yang harus ditempuh jika ada problem rumah tangga,
• dan hal-hal lain yang telah dibahas panjang lebar oleh para ulama.

✏️ Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata,
"Masalah nikah ini sangatlah penting. Para Fuqaha memberikan tempat yang luas dalam tulisan-tulisan mereka. Di dalnya mereka merinci hukum-hukum nikah dan menjelaskan tujuan dan pengaruh baiknya."
(al-Mulakhkhash al-Fiqhi hlm. 378)

2⃣.  PILIH YANG BAIK AGAMANYA

Di antara hal penting yang harus diingat bahwa baiknya agama adalah syarat mutlak ketika seseorang ingin bahagia di dalam rumah tangganya.

🌴Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

تنكح المراة الاربع : لمالها، ولحسبها، وَجمالِهَا، وَلِدِيْنِهَا،فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Wanita itu dinikahi karena empat perkara :
👉 karena hartanya,
👉 karena keturunannya,
👉 karena kecantikannya,
👉 dan karena agamanya.
Maka pilihlah  karena agamanya, niscaya kamu beruntung.”
(HR. al-Bukhari)

🌴Dan hadits yang lain Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِيْنَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوْهُ، إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيْضٌ

"Jika datang kepada kalian (untuk meminang putri atau kerabat perempuan kalian) seorang yang kalian ridhai agama dan akhlaqnya, NIKAHKANLAH ia (dengan putri atau kerabat kalian tersebut). Jika tidak, akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar."
(HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Mahjah; dinilai hasan oleh asy-Syaikh al-Albani)

🚲 Ada seseorang yang datang kepada salah seorang ulama dan bertanya,
"Pria manakah yang anda suruh saya untuk menikahkannya dengan putri saya?"

✏️Ulama tersebut menjawab,
"Nikahkanlah ia dengan pria yang beriman karena apabila ia mencintai putrimu, akan memuliakannya, dan apabila tidak mencintainya, tidak akan menzaliminya

🔵Oleh: al Ustadz Abdullah al-Jakarty hafizhahullah

3⃣.  PASTIKAN ANDA BENAR-BENAR TAHU TENTANG AGAMA, AKHLAK, DAN FISIK SESEORANG YANG HENDAK ANDA NIKAHI.

Tentu kita tidak ingin menikahi seseorang yang kita tidak mengetahui bagaimana agamanya, akhlaknya, atau bahkan wajah dan fisiknya.

Yang saya maksud disini adalah seseorang harus berusaha mencari tahu tentang agama atau akhlak calon suami/istrinya.

Dengan demikian, keputusannya untuk melamar atau menikahi seseorang berada di atas kejelasan tentang agama dan akhlaknya sehingga ia tidak menyesal di kemudian hari.

4⃣.  PASTIKAN KEBENARAN INFORMASI YANG ANDA DAPATKAN

Tidak tertutup kemungkinan bahwa informasi yang didapatkan seseorang tentang calon suami/istrinya itu salah.

Ada sebuah kisah tentang seseorang akhwat yang hendak menikah dengan seorang ikhwan. Dia mendapatkan informasi bahwa calon suaminya tersebut bagus agama dan akhlaknya.
Ternyata, yang dikenal bagus agama dan akhlaknya tersebut adalah pria lain yang namanya sama dengan nama calon suaminya dan tinggal di daerah yang sama pula. Singkat cerita, akhwat tersebut menikah, tetapi akhirnya bercerai karena tidak baiknya muamalah dan akhlak suaminya kepadanya.

Ada pula kisah tentang seorang akhwat yang menikah dengan seorang ikhwan yang ternyata berbeda manhaj. Pada awalnya, dia tidak mengetahuinya, akhirnya perceraian menjadi ujung dari pernikahannya.

5⃣.  JANGAN LEWATKAN NAZHOR

Di antara hal yang dianjurkan sebelum pria melamar atau menikahi seorang wanita adalah Nazhor (melihat) wanita tersebut.

✏️Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah shallalahu alaihi wasallam :

إذا خطب أحدكم المرأت، فإن استطاع أن ينظر إلي مايدعوه إلي نكاحها، فليفعل

"Apabila seseorang diantara kalian meminang wanita, apabila dia bisa melihat apa yang mendorongnya untuk menikahinya, hendaklah dia lakukan."
(HR. Abu Dawud)

✏️Dalan hadits lain Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada al-Mughirah bin Syu'bah radhiyyallahu anhu yang meminang seorang wanita,

انْظُرْ إِلَيْهَا، فَإِنَّهُ أَحْرَى أَنْ يُؤْدَمَ بَيْنَكُمَا

"Lihatlah ia, karena hal itu lebih melanggengkan (kasih sayang) di antara kalian berdua."
(HR. at-Tirmidzi)

Ada beberapa faktor ketentuan dalam masalah Nazhor yang penting untuk diperhatikan sebagaimana disebutkan disini:
● Dia benar-benar berazzam untuk melamar atau menikahi si wanita.
● Besar dugaan bahwa lamarannya diterima
● Tidak boleh berduaan. Si Wanita harus ditemani mahramnya
● Dia tidak bermaksud untuk bersenang-senang (menikmati)
Maksudnya adalah nazhor
● Si Wanita tidak boleh berdandan

6⃣.  JANGAN LUPA UNTUK MUSYAWARAH

Meminta pertimbangan atau bermusyawarah sebelum melangkah untuk melamar atau menikah adalah hal yang penting.

✏ Allah subhanahu wata'ala berfirman:

وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ

".....Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka."
(QS. asy-Syura:38)

Bisa jadi, sebelum bermusyawarah, anda melihat sesuatu tentang calon suami/istri anda, entah yang sifatnya baik entah sebaliknya. Mungkin anda menilai sebaiknya tetap meneruskan proses yang sedang anda jalani atau malah sebaliknya, anda merasa cukup sampai di sini saja proses tersebut karena mendapatkan ganjalan di tengah jalan dan sebagainya.

Akan tetapi, setelah meminta pertimbangan orang yang memiliki ilmu, anda mendapatkan jawaban, saran, atau solusi yang menyelisihi kesimpulan anda tersebut. Itulah pentingnya musyawarah.

7⃣.  LAKUKAN SHALAT ISTIKHARAH

Kebutuhan kita kepada Allah subhanahu wata'ala sangatlah besar.

Di antara cara kita meminta kepada Allah subhanahu wata'ala adalah dengan melaksanakan shalat istikharah.

Melakukan shalat istikharah menunjukkan kepercayaan kuat seorang hamba kepada Allahu ta'ala, keterkaitan hatinya dengan apa yang ada di sisi-Nya, dan keridhaannya dengan segala keputusan-Nya.

✏ Dari Jabir radhiyallahu anhu, beliau menuturkan:

"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajari kami Istikharah di dalam segala urusan kami sebagaimana mengajari kami surat di dalam Al Qur'an.

☝️Beliau bersabda:

"Apabila salah seorang di antara kalian mempunyai urusan, hendaklah ia melakukan shalat 2 raka'at lalu berdo'a:

'Ya Allah, aku meminta dengan ilmu yang ada pada-Mu pilihan yang terbaik bagiku.

Aku minta ditetapkannya urusanku ini sesuai dengan kehendak-Mu.

Aku memohon karunia-Mu yang agung.

Engkaulah yang menetapkan, sedang saya tidak tidak bisa menetapkan, Engkaulah yang tahu, sedang saya tidak tahu.

Engkaulah yang MahaTahu tentang perkara-perkara ghaib.' "

"Wahai Allah, apabila menurut-Mu, urusan ini baik bagi diriku, agamaku, dan penghidupanku, serta baik pula akibat-akibatnya (dalam riwayat lain disebutkan: pada masa sekarang atau di kemudian hari), tetapkanlah urusan itu untukku.

Namun, apabila menurut-Mu urusan ini jelek bagi diriku, agamaku, dan penghidupanku, serta jelek pula akibat-akibatnya (dalam riwayat lain disebutkan: pada masa sekarang atau di kemudian hari), jauhkanlah urusan itu dariku dan jauhkanlah aku dari urusan itu.

Tetapkanlah selalu kebaikan untukku di mana pun ia berada, lalu jadikanlah aku ridha padanya.

Setelah membaca doa itu, hendaklah ia menyebutkan keperluannya."
(HR. al-abukhari)

8⃣.  BANYAKLAH BERDOA KEPADA ALLAH

Berdoa kepada Allahu ta'ala adalah ibadah yang sangat agung dan sebab yang besar untuk seseorang meraih apa yang ia inginkan.

Maka dari itu, hendaklah kita bersemangat dalam berdoa.

✏ Allah subhanahu wata'ala berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

"Dan apabila hamba-hambaKU bertanya kepadamu tentang Aku, (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku."
(QS. al-Baqarah : 186)

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ

"Dan Rabb kalian berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian."
(QS. al-Mukmin :60)

☝🏻☝🏻Itulah 8⃣ hal yang penting untuk dilakukan sebelum anda menikah.

🌷🌷 __Semoga Allah memberikan kebaikan untuk rumah tangga kaum muslimin..__

Senin, 15 Januari 2018

TUJUH BELAS PERTAHANAN DIRI DARI GANGGUAN SETAN

🛡 TUJUH BELAS PERTAHANAN DIRI DARI GANGGUAN SETAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

✅ Seorang hamba selayaknya membentengi diri dari gangguan setan dengan pertahanan yang telah dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadits-hadits shahih berupa doa dan dzikir:

➡ Pertama: Isti'adzah (meminta perlindungan) kepada Allah Yang Maha Besar (yaitu dengan membaca: A'uzubillah). Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ نَزۡغٞ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ

“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Fushshilat: 36)

➡ Kedua: Membaca bismillah. Bismillah menghalangi setan ikut serta saat makan, minum, bersenggama, masuk rumah dan seluruh kondisinya.

➡ Ketiga: Membaca mu'awwidzatain saat hendak tidur, setelah shalat, saat sakit dan lain-lain. Mu'awwidzatain adalah surat Al-Falaq dan An-Naas.

➡ Keempat: Membaca ayat Al-Kursy:

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

➡ Kelima: Membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah yaitu:

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ،  لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

➡ Keenam: Membaca surat Al-Baqarah.

➡ Ketujuh: Banyak berzikir, membaca Al-Qur'an, bertasbih, bertahmid, bertakbir dan bertahlil.

➡ Kedelapan: Membaca do'a saat keluar rumah:

بِسْمِ اللَّهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ

(Bismillah aku bertawakal kepada Allah dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Allah)

➡ Kesembilan: Berdo'a saat berada di suatu tempat:

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

(Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan mahluk-Nya)

➡ Kesepuluh: Menahan menguap dan meletakkan tangan di mulut ketika menguap.

➡ Kesebelas: Adzan.

➡ Keduabelas: Membaca do'a memasuki masjid.

➡ Ketigabelas: Membaca doa keluar masjid.

➡ Keempatbelas: Berwudhu dan shalat terutama saat marah atau syahwat sedang membara. Karena wudhu sangat ampuh meredam amarah dan gejolak syahwat.

➡ Kelimabelas: Menaati Allah dan Rasul-Nya, dan menghindari: Banyak bicara, memandang hal yang haram, makan yang banyak dan banyak bergaul.

➡ Keenambelas: Membersihkan rumah dari gambar bernyawa, foto makhluk bernyawa, patung, anjing dan lonceng.

➡ Ketujuhbelas: Menghindari tempat berdiamnya jin dan setan, yaitu pada reruntuhan rumah dan tempat-tempat najis, seperti: Jamban, tempat pembuangan sampah, dan tempat yang tidak dihuni, seperti: Gurun, tepian pantai yang jauh dari pemukiman, kandang unta dan lain-lain.