Rabu, 28 Mei 2014

Tips Untuk Putri-Putri Adam Yang Telah Menikah

 5 Tips Untuk Putri-Putri Adam Yang Telah Menikah

.  Ust DR Syafiq Basamalah حفظه الله تعالى

1- UNTUK MENJAGA KECERAHAN KULIT WAJAHMU 

Jangan sibuk mencoba cream ini dan itu. Cuci muka di salon setiap minggu.

Masker bengkoang atau bawang setiap mau tidur…

Cobalah cara berikut itu, ga pakai biaya:

Jadikanlah CINTA dan KASIH SAYANG motor penggerak semua aktivitas dan kegiatan yang kau lakukan di keluargamu, jauhi pesimisme, pandanglah hidup dengan kaca mata optimisme, berbaik sangkalah pada Allah Yang Pengasih dan Penyayang, 

terimalah realita dengan dada yang lapang, dengan itu kau akan menjaga kecerahan wajahmu sepanjang hayat di kandung badan. 

Banyak-banyaklah mengucapkan Alhamdulillah, InsyaAllah, dengan itu walaupun umurmu terus berlalu, pesona wajahmu takkan pernah pudar.

2- UNTUK MENJAGA KILAUAN MATAMU

Pandanglah suamimu secara langsung

Pandanglah kekasih dan pendampingmu.

Fokuskan pandangan matamu ke matanya, pandangan yang penuh cinta dan kasih. Pusatkan pandanganmu agar kau dapat merasuk dan menembus ke dalam hatinya, organ yang paling indah di tubuhnya, untuk mengisi hatinya dengan kehangatan hatimu, agar ia bangkit menyongsong kehidupan ini dengan kekuatan yang baru.

Dari mata ke hati lakukanlah latihan ini, minimal 2X sehari.

Sebelum dia meninggalkan rumah dan ketika dia kembali ke rumah.

3- AGAR BIBIRMU TETAP SENSUAL

Jangan terperangkap dengan lipstik dan lip balm, itu kadang dibutuhkan

Tapi gunakanlah kata-kata indah yang berbalut cinta.

Rendahkanlah suaramu bila berbicara dengannya mendekatlah darinya sehingga kau tak perlu mengangkat suaramu yang kadang membuat tetangga terjaga dari tidurnya. Membuat tukang sayur berhenti sejenak. Membuat orang yang lewat depan rumah, mempercepat langkahnya.

Ukhti… Rangkailah kata-kata indah sebagimana kau merangkai bunga melati. Bubuhkan aroma wangi yang penuh kelembutan. Semua itu akan membuat suasana yang keruh menjadi jernih.


Gelombang lautan pun akan tunduk dan damai. Karena bibir yang sensual, yang dibasahi dengan kelembutan, cinta dan suara yang penuh kerendahan.


4- AGAR TANGAN DAN JEMARIMU TIDAK KERIPUT


Bila ombak di samudera kehidupanmu mengamuk. Badai menghantam bahtera rumah tanggamu. Mengombang-ambingkanmu, sehingga kau tidak tahu ke arah mana akhir dari perjalananmu. 


Maka lakukanlah latihan berikut ini : 


Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:


(Artinya) : “Maukah kalian aku beritahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?”


Mereka menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullaah!”


Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab:


“Wanita yang penyayang lagi subur." 


Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata:


“Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.”


(HR. Thabarani, Lihat Shahihah hadits no. 3380) 


5- YANG TERAKHIR UNTUK MENJAGA TELINGAMU


Gunakanlah cotton buds dengan rutin, namun berhati-hatilah jangan sampai nyangkut di dalam telinga.


Tapi yang lebih penting, saringlah apa yang masuk ke telingamu. Tidak semua yang didengar harus disampaikan.


Jauhkanlah dari mendengar yang tidak diridhai Allah.


Dan bila suamimu sedang berbicara


Jadilah pendengar yang setia…


Jangan putus perkataannya.


Dengarkanlah dengan baik. 


Lebih banyaklah mendengar, karena Allah menciptakan bagimu 2 telinga dan 1 mulut.


---

Selamat mencoba Ukhti…


Semoga dengannya kau tetap awet muda, bersahaja, menyedapkan mata menyejukkan jiwa.


 


(Disadur dari kitab Jaddidi hayataki az Zaujiyah 151-1520)

Selasa, 27 Mei 2014

Sahabatku Nan jauh Disana

Engkaulah sahabat yg selalu
mengisi hari-hari
dengan lembaran2 yg penuh
inspirasi
Menggerakkan pena- pena hati
dalam mengukir untaian kata
yg memotivasi.. .
Meski raga tak pernah
bersua
hanya dengan imajinasi
dikepala,,
namun engkau mampu
membuat
hidup semakin berwarna..
Menguntai berbagai rona
dan warna, ,
Melukis aksara melalui kanvas
maya
dalam menggapai asa
Bersama sahabat pena aksara. ..
Asa di balik cerita
meski hanya dg aksara dalam
maya ,,
namun terasa bermakna dalam
relung jiwa ... .
Wahai Sahabatku ..
Terima kasih tlah menjadi
sahabat pena aksaraku
walau kita tak pernah bertemu
dalam ruang dan waktu,,
namun menyatu dalam kalbu . ..
Untukmu ku kirimkan bait-
bait kata
dalam untaian aksara jiwa ,,
bersenandung dalam maya
walau tak seindah warna
pelangi jingga.. ..
Dalam ruang lingkup yang
sejati aku Berdiri
menapaki bait- bait indah puisi
hati
diantara relung jiwa insani.. .
Duka dan tawa
menangis serta bahagia,,
pasti akan selalu ada dalam
lingkup kehidupan manusia. ..
Ada kalanya rasa sedih
merajai hati,,
dan tiap insan tak kan pernah
lepas dari semua rasa ini ..
Karena semua yg terjadi
telah di gariskan oleh Illahi .. .
Namun jika kita percaya
pada kuasa Tuhan,,
apa pun yg telah di gariskan
adalah suatu ujian dalam
kehidupan
yg harus kita perjuangkan
demi tercapainya
kebahagiaan. ...
Sahabatku. .. .
Marilah kita menabuh genderang
persahabatan
walau hanya dg suara sumbang, ,
Untuk satu ruang keabadian
Menyatukan segala perbedaan
Walau hanya dalam tulisan .. ..
      Semangakaaaa...Semangat karna Allah..Semoga kita berjumpa diJannahNYA..allaahumma aamiin...
Jazaakallahu khairan wa baarakallahufiik..

Sabtu, 24 Mei 2014

Tanda Sukses Dalam Hidup

.  3 Tanda Sukses Dalam Hidup.

Sobat! Anda ingin sukses? Anda ingin hidup damai? Sudahkah anda berhasil mendapatkannya? Atau barang kali saat ini anda sedang mengusap peluh karena lelah mengejar sukses dalam hidup yang terus menjaga jarak dari anda bak fatamurgana dan bayangan tubuh anda.

Mungkin selama ini kita beranggapan bahwa sukses terletak di balik harta kekayaan, atau popularitas atau jabatan. Namun pada kenyataannya, terlalu banyak orang yang kaya, atau populer atau berjabatan tinggi namun tidak sedikitpun merasakan kebahagiaan dalam hidupnya.

Tahukah anda, apa rahasianya semua itu? Sederhana sekali, alasannya karena di atas langit masih ada langit lagi. Bisa jadi anda telah kaya, namun ternyata masih banyak yang lebih kaya dari pada anda. Anda terkenal, namun ternyata terlalu banyak yang lebih terkenal dari anda.

Bisa pula kini anda telah menduduki jabatan yang tinggi, namun demikian kini anda merasakan bahwa masih banyak yang lebih tinggi dari anda. Dan kalaupun anda telah menjadi seorang presiden, namun pada akhirnya anda harus menyadari bahwa jabatan itu hanya sesaat dan akan segera anda lepaskan. Suatu saat anda pasti menyadari bahwa jabatan hanyalah sukses sesaat yang sarat dengan pengorbanan dan derita.

Bila demikian, adanya, apakah arti sukses yang sejati dalam kehidupan dunia kita ini?

Temukan jawabannya pada sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam berikut ini:

مَنْ أَصْبَحَ مُعَافًى فِي بَدَنِهِ، آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

Barang siapa yang di setiap pagi merasa sehat di tubuhnya, aman kemanapun ia pergi, dan ia memiliki makanan yang mencukupinya, maka seakan akan ia telah berhasil menguasai seluruh isi dunia. ( Ibnu Hibban & At Thabrani)

Sabtu, 17 Mei 2014

Adzan Bilal bin Rabah

 Adzan Sahabat Bilal رضي الله عنه

Adzan Terakhir Sahabat Bilal
Semua pasti tahu, bahwa pada masa Nabi Shalallahu 'alayhi wassalam, setiap masuk waktu sholat, maka yang mengkumandankan adzan adalah Bilal bin Rabah. Bilal radiallahu anhu ditunjuk karena memiliki suara yang indah. Pria berkulit hitam asal Afrika itu mempunyai suara emas yang khas. Posisinya semasa Nabi Shalallahu 'alayhi wassalam tak tergantikan oleh siapapun, kecuali saat perang saja, atau saat keluar kota bersama Nabi Muhammad Shalallahu 'alayhi wassalam. Karena beliau tak pernah berpisah dengan Nabi, kemanapun Nabi pergi. Hingga Nabi menemui Allah ta’ala pada awal 11 Hijrah. Semenjak itulah Bilal menyatakan diri tidak akan mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar Radiallahu anhu. memintanya untuk jadi mu’adzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: “Biarkan aku jadi muadzin Nabi saja. Nabi telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi.” Kesedihan sebab ditinggal wafat Nabi Shalallahu 'alayhi wassalam, terus mengendap di hati Bilal Radiallahu anhu. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria. Lama Bilal Radiallahu anhu tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Nabi Shalallahu 'alayhi wassalam hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: “Ya Bilal, wa maa hadzal  jafa’? Hai Bilal, kenapa engkau tak mengunjungiku? Kenapa sampai begini?.” Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah pada Nabi. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Nabi. Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi Shalallahu 'alayhi wassalam pada sang kekasih. Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucunda Nabi Shalallahu 'alayhi wassalam , Hasan dan Husein. Sembari mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Nabi Shalallahu 'alayhi wassalam itu.
Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal Radiallahu anhu.: “Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan buat kami? Kami ingin mengenang kakek kami.” Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja. Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Nabi Shalallahu 'alayhi wassalam masih hidup. Mulailah dia mengumandangkan adzan. Saat lafadz “Allahu Akbar” dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok nan agung, suara yang begitu dirindukan, itu telah kembali. Ketika Bilal meneriakkan kata “Asyhadu an laa ilaha illallah”, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sembari berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar. Dan saat bilal mengumandangkan “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan. Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Nabi, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu, madinah mengenang masa saat masih ada Nabi Shalallahu 'alayhi wassalam. Tak ada pribadi agung yang begitu dicintai seperti Nabi Shalallahu 'alayhi wassalam. Dan adzan itu, adzan yang tak bisa dirampungkan itu, adalah adzan pertama sekaligus adzan terakhirnya Bilal Radiallahu anhu, semenjak Nabi Shalallahu 'alayhi wassalam wafat. Dia tak pernah bersedia lagi mengumandangkan adzan, sebab kesedihan yang sangat segera mencabik-cabik hatinya mengenang seseorang yang karenanya dirinya derajatnya terangkat begitu tinggi.Semoga kita dapat merasakan nikmatnya Rindu dan Cinta seperti yang Allah karuniakan kepada Sahabat Bilal bin Rabah Radhiallahu

Nasehat Kematian

Nasehat Tentang Kematian

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Artinya : tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan (Q.S. Ali Imron :  185 )

Seorang penyair bersyair,
“ Siapkan pundi-pundi bekalmu
untuk masa yang pasti menantimu
Bila kematian datang menjemputmu
sampailah sudah batas hayatmu

Tibalah saatnya kau bertaubat
dari segala perilaku jahat
Hendaklah waspada wahai umat
sebelum ajalmu dijemput malaikat

Di Hari Kiamat kau akan menyesal
karena kau pergi tanpa bekal
Di tempat yang selalu dirundung sial
Peristiwa yang menanti di balik ajal

Tidakkah anda merasa kecewa
sahabatmu yang tersenyum ceria
Karena bekal yang cukup tersedia
Sedang dirimu haus dahaga?”

Semoga kita selalu mendapatkan taufiq dari Allah Ta'ala. Semoga bermanfaat. Wallaahu a'lam.
__

Jumat, 16 Mei 2014

Rumahku Masih Ngontrak

Sudahkah anda memiliki sebuah
rumah ? Atau sedang
membangunnya ? Atau anda masih
tenggelam dalam impian indah untuk
mendirikan rumah ?
Hampir semua insan yang hidup di
muka bumi ini berkeinginan memiliki
tempat tinggal. Dia bekerja memeras
otak dan keringatnya demi
mewujudkan cita-cita membangun
sebuah rumah;
Tempat tinggal untuk dirinya bersama
keluarga Tempat berteduh dari hujan
dan panas Tempat memadu cinta dan
kasih sayang bersama anak dan cucu.
Dan Alhamdulillah, sudah banyak yang
memiliki rumah, namun biasanya kalau
rumahnya belum bagus, dia
berkeinginan untuk memperindah
rumahnya. Dengan desain yang lebih
indah dan elegant. Lebih luas dan
menarik dari luar dan dalam.
Dan Yang sudah memiliki rumah bagus
nan mewah, kadangkala bila melihat
rumah yang lebih indah, terbetik di
hatinya untuk merenovasi rumahnya
atau membangun rumah seperti yang
dilihatnya.
Dia akan memilih lokasi yang lebih
indah, lebih strategis, lebih aman dan
lebih semuanya.
Kenapa tidak? Emang tidak boleh?
Tentunya tidak apa-apa selama dari
hasil yang halal dan sesuai dengan
syari’at.
Namun, bila kita perhatikan dan
renungkan, ternyata tidak sedikit
dari manusia yang hidup di muka bumi
ini, khususnya orang-orang miskin
yang sampai mati belum sempat
memiliki rumah.
Atau ada yang sudah menabung dari
masa muda sampai tua, tapi belum juga
tercapai rumah yang diimpikannya.
Selama hidupnya ia tinggal di rumah
kontrakan yang sederhana, apa
hendak dikata; itulah kemampuan
yang dimilikinya.
Atau ada yang sudah membangun
rumah kecil, namun ternyata
rumahnya harus digusur karena
berdiri di atas tanah sengketa.
Dan pada hakekatnya, semuanya akan
digusur, kalau bukan rumahnya, maka
penghuninya yang akan dipaksa keluar
dari rumah idamannya.
Sebagus manapun rumah yang
dimilikinya. Seindah manapun lokasi
yang dipilihnya. Sehebat manapun
arsitek yang membangunnya. Semahal
manapun rumah yang dibelinya.
Selengkap apapun fasilitas yang
disediakan olehnya
Pasti suatu saat, rumah itu tak
ubahnya rumah kontrakan, yang
harus ditinggal oleh penghuninya,
karena masa kontraknya sudah habis.
Saudaraku…..!
Pernahkan anda bermimpi untuk
memiliki rumah yang tidak perlu susah
payah membangunnya.
Catnya tidak pernah pudar.
Tanamannya tidak pernah layu.
Bentuknya tidak pernah
membosankan.
Bangunannya disusun dari batu bata
emas dan perak.
Bahan pelekatnya adalah minyak
kesturi.
Kerikilnya dari mutiara dan permata.
Debunya adalah Za’faran (Komkoma).
Tamannya tidak pernah putus
berbuah.
Sungai-sungai Mengalir di bawahnya.
Kekal dan abadi tidak seperti rumah
di dunia.
Yang memasukinya tidak akan pernah
tertimpa duka dan kesedihan ([1])
Maukan anda membangun rumah
tersebut di atas? Atau menabung
untuk membelinya? Atau kalau tidak
memintanya dari Sang Empunya?
Istri tercinta Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang
bernama Khadijah telah mendapatkan
satu dari rumah yang indah itu,
sebagaimana diinfokan oleh malaikat
Jibril alaihissalam.([2])
Bukan di kota Mekah yang gersang
dan kering kerontang. Bukan di
pondok indah yang tidak lepas dari
incaran kawanan perampok. Bukan di
muka bumi yang suatu saat akan luluh
lantah rata dengan tanah.
Namun di surga yang luasnya seluas
langit dan bumi. Rumah yang
disediakan untuk hamba-hamba yang
bertaqwa
Istr i fir’aun telah berdoa memohon
kepada Allah , suatu permohonan yang
telah Allah ta’ala abadikan dalam Al
Qur’an; ([3] )
Ia meminta di bangunkan di sisi Allah
Taala sebuah rumah.
Ia menginginkan bertetanggaan
dengan sang Pencipta. Berjiran
dengan ar Rahman dan ar Rahiem
yang selama ini; ia telah mengabdikan
diri kepada-Nya, walaupun ia belum
melihat-Nya.
Bukan bertetangga dengan presiden.
Bukan dengan pangdam. Bukan
dengan pengusaha sukses Bukan
dengan pejabat kaya
Namun bertetangga dengan al Khaliq.
Saudaraku, pernahkkah anda
memikirkan rumah anda di surga?
Atau anda hanya memikirkan rumah di
dunia saja?
Rumah di surga itu tidak susah
didapat.
Tidak perlu memeras keringat dari
pagi sampai sore. Tidak perlu uang
yang banyak. Pengemis dan fakir
miskinpun bisa memperolehnya.
Caranya….?
Sebagaimana banyak cara untuk
dapat memiliki rumah di dunia;
Ternyata banyak cara pula untuk
membangun rumah di surga. Allah
memberikan banyak opsi bagi manusia,
karena sebagai Sang Pencipta Dia
mengetahui adanya perbedaan di
antara hamba-hambanya dalam
menentukan jalan dan caranya.
Di bawah ini ada beberapa amalan
yang silahkan diamalkan bagi yang
ingin memiliki rumah di surga, semua
sesuai dengan kemampuan masing-
masing:
1- Melaksanakan shalat sunnah
sebanyak 12 rakaat dalam sehari dan
semalam.
Berusahalah untuk senantiasa shalat
sunnah sebanyak 12 rakaat dalam
sehari dan semalam.
Qabliah, ba’diah(terutama rawatib),
dhuha, atau sunnah yang lainnya,
karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
(( ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻋَﺒْﺪٍ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﻟِﻠَّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻛُﻞَّ
ﻳَﻮْﻡٍ ﺛِﻨْﺘَﻲْ ﻋَﺸْﺮَﺓَ ﺭَﻛْﻌَﺔً ﺗَﻄَﻮُّﻋًﺎ ﻏَﻴْﺮَ ﻓَﺮِﻳﻀَﺔٍ ﺇِﻟَّﺎ
ﺑَﻨَﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻟَﻪُ ﺑِﻬِﻦَّ ﺑَﻴْﺘًﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ))
“Tidaklah seorang muslim
melaksanakan shalat sunnah untuk
Allah pada setiap harinya sebanyak 12
raka’at selain shalat fardhunya,
melainkan Allah akan membangunkan
baginya rumah di surga “. (HR Muslim)
2- Membangun masjid.
Kalau mungkin kita tidak bisa
melakukan yang pertama, cobalah
menyisihkan rizkinya untuk
membangun masjid, jangan takut
miskin karena membangun rumah Allah
di muka bumi ini, karena Rizki kita itu
dari Allah, dan Dia berjanji akan
memberi ganti bagi kita di dunia dan
membangunkan rumah untuk kita di
surga.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam
bersabda, yang artinya: “Barang
siapa yang membangunkan bagi Allah
sebuah masjid , niscaya Allah akan
membangunkan untuknya rumah di
surga “. (HR Bukhari Muslim)
Tapi kalau kita tidak bisa membangun
masjid, semua dananya dari kocek kita,
maka kita bisa berpartisipasi sesusai
dengan kemampuan kita, kalau tidak
bisa dengan duit, maka cobalah
sekali-sekali menyisihkan waktu dan
tenaga untuk membantu membangun
rumah Allah, jangan berkata itu sudah
ada tukangnya, kita membangun
bukan karena dibayar, tapi kita
sedang membangun rumah kita di
surga, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa
sallam bersabda:
« ﻣَﻦْ ﺑَﻨَﻰ ﻣَﺴْﺠِﺪًﺍ ﻟِﻠَّﻪِ ﻛَﻤَﻔْﺤَﺺِ ﻗَﻄَﺎﺓٍ، ﺃَﻭْ
ﺃَﺻْﻐَﺮَ، ﺑَﻨَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﺑَﻴْﺘًﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ »
“Barang siapa yang membangunkan
sebuah masjid karena Allah, walaupun
sekecil tempat bertelurnya burung
Dara pasir, atau yang lebih kecil,
niscaya Allah akan membangunkan
untuknya rumah di surga“. (HR Ibnu
Majah, dishahihkan oleh Albani, Shahih
Jami’ no: 6128).
Sesuatu yang kecil akan menjadi besar
dan dahsyat karena niat dan tujuan
yang baik dan luhur.
3- Membaca surat al Ikhlas sebanyak
10 kali.
Kalau mungkin kita tidak bisa
melakukan kedua hal di atas, masih
ada amalan lain yang bisa dilakukan;
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam
bersabda:
« ﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃَ } ﻗُﻞْ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﺣَﺪٌ { ﻋَﺸَﺮَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ
ﺑَﻨَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻪُ ﺑَﻴْﺘًﺎ ﻓِﻲْ ﺍﻟﺠَﻨَّﺔِ » .
“Barang siapa yang membaca surat
(Qul Quwallahu Ahad) sebanyak
sepuluh kali, niscaya Allah akan
membangunkan untuknya rumah di
surga “.(HR Ahmad, dishahikan Albani,
Sohihil Jami’ no: 6472).
Subhnallah, sebuah amalan yang
sangat ringan dengan ganjaran yang
begitu indahnya, akan tetapi hal ini
tetap membutuhkan keikhlasan.
4- Bersabar dan memuji Allah tatkala
mendapat musibah meninggalnya buah
hati (anak)
Perkara yang satu ini membutuhkan
perjuangan yang sangat berat,
namun akan mudah bagi orang-orang
yang beriman dengan takdir Ilahi,
semua yang terjadi sudah menjadi
kehendak sang Pencipta Yang Maha
kuasa, semua pasti mengandung
hikmah yang agung. Sedih boleh, tapi
jangan larut dalam samudra
kesedihan, masih banyak tugas dan
kewajiban yang harus diselesaikan,
yang mati sudah lebih dahulu
terlepaskan dari beban dunia.
Sementara yang hidup masih banyak
tanggungan yang harus segera
dikerjakan, Rasulullah shallallahu
‘alahi wa sallam bersabda yang
artinya:
“Jika anak dari seorang hamba Allah
meninggal dunia, Allah berfirman
kepada para malaikat-Nya: “Kalian
telah mencabut nyawa anak hamba-
KU?”, maka mereka berkata: “Iya,
benar”.
Kemudian Allah berkata: “Kalian telah
mengambil buah hatinya?”, maka para
malaikat berkata: “Iya, benar”.
Allah bertanya lagi : “Apa yang
dikatakan oleh hamba-Ku” ?
“Dia memuji-Mu dan berkata “Inna
lillahi wa innaa ilaihi
raji’un” (Sesungguhnya kami milik
Allah, dan sesungguhnya kepadaNya
kami akan kembali”, Jawab para
malaikat.
Allah-pun berfriman: “ Dirikanlah
sebuah rumah untuk hamba-Ku di
surga , dan namakan rumah itu;
“RUMAH PUJIAN” .(HR Tirmidzi,
dihasankan Albani, Shohihul Jami’ no:
795).
Memuji dan menyanjung Allah ta’ala
tatkala mendapat musibah maqamnya
berada di atas maqam kesabaran.
5- Membaca doa tatkala masuk pasar.
Bila kita pergi ke pasar, maka jangan
lupa untuk membaca doa masuk pasar,
karena yang membacanya dengan
ikhlash dan mengharap ridha Allah
Taala, akan dibangunkan baginya
rumah di surga, Rasulullah shallallahu
‘alahi wa sallam bersabda yang
artinya: “Barang siapa yang masuk ke
pasar dan berkata :
ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻟَﺎ ﺷَﺮِﻳﻚَ ﻟَﻪُ، ﻟَﻪُ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚُ،
ﻭَﻟَﻪُ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ، ﻳُﺤْﻴِﻲ ﻭَﻳُﻤِﻴﺖُ، ﻭَﻫُﻮَ ﺣَﻲٌّ ﻟَﺎ ﻳَﻤُﻮﺕُ،
ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮُ، ﻭَﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳﺮٌ .
“Tiada tuhan yang berhak disembah
melaikan hanya Allah yang esa, yang
tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya
segala kerajaan, bagi-Nya segala
pujian, Dia yang menghidupkan dan
Dia yang mematikan, dan Dia Maha
Hidup, tidak mati, di tangan-Nya
segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu”.
Maka Allah akan menuliskan baginya
seribu dikali seribu kebaikan,
dihapuskan darinya seribu kali seribu
dosa, dan diangkat untuknya seribu
kali seribu derajat (yakni satu juta),
dan Allah akan membangunkan
baginya rumah di surga “. (HR Ahmad,
Tirmidzi, dihasankan oleh Albani –
Shahihul Jami’ no : 6231).
Mungkin kita berfikir amalan ini
mudah dan ganjarannya begitu
dahsyat, tapi ingat betapa seringnya
sebagian dari kita tidak
membacanya???
Karena setan-setan penjaga pasar
tidak akan pernah lupa untuk
membuat kita lupa melakukannya.
Dan sebagai catatan, hadits di atas
bukanlah anjuran agar banyak-
banyak ke pasar, karena pasar tetap
sebagai tempat yang paling dibenci
oleh Allah, namun kalau kita harus ke
pasar, jangan lupa membaca doa di
atas.!!!
6- Tinggalkan kebiasaan berdusta,
walaupun hanya bergurau.
Berbohong untuk menyegarkan
suasana bersama, sering kali menjadi
opsi sebagian orang, padahal yang
namanya berbohong tetaplah tidak
boleh. Rasulullah shallallahu ‘alahi wa
sallam bersabda, yang artinya:
“Aku menjamin sebuah rumah di
tengah-tengah surga , bagi yang
meninggalkan dusta, walaupun hanya
bergurau”. (HR Abu Dawud, Tirmidzi,
Ibnu Majah, Shihihah no:273).
Sudah saatnya kita berhati-hati
dalam berbicara, walaupun dalam
kondisi bersenda gurau.
7- Meninggalkan perdebatan
walaupun merasa pendapatnya adalah
yang benar.
Manusia memiliki instink untuk
mempertahankan pendapatnya dan
menunjukkan eksistensi dirinya,
apalagi dalam kondisi-kondisi spesial,
dan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam
menjaminkan sebuah rumah di bagian
pingiran surga, bagi yang
meninggalkan berbantah-bantahan
walaupun pendapatnya yang benar.
Khususnya dalam urusan-urusan
dunia, demi menjaga perasaan saudara
sesama muslim, apalagi kalau itu di
antara suami istri yang kerap kali
berbantah-bantahan dalam urusan
sepele, sehingga terjadi keributan
yang berkepanjangan di antara
mereka. Maka meninggalkannya
walaupun pendapat kita yang benar
adalah suatu kemuliaan. Mungkin kita
pernah mendengar orang
menyebutkan (Yang waras ngalah), ini
adalah benar adanya.
Sebuah rumah di surga telah
dijaminkan oleh Rasulullah shallallahu
‘alahi wa sallam bagi mereka.(HR
Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh
Albani dalam Shohih Targhim 3/6)
Disebutkan Bahwa Nabi Dawud
berpesan kepada putranya, “Wahai
anakku! Jauhilah perdebatan.
Sesungguhnya ia itu manfaatnya
sedikit, dan ia menyulut permusuhan di
antara sesama saudara”. (Faidhul
Qadir, al Munawi 5/5).
8- Menutup celah di antara Shaf
Shalat.
Bila kita mendapat celah di antara
Shaf shalat, seperti yang banyak kita
dapati di negeri kita, seakan-akan
setiap orang memiliki kekuasaan
masing-masing, sehingga saling
berjauhan shaffnya, maka tutuplah
celah itu, sambunglah shaf itu, Allah
akan membangunkan rumah di surga
bagi yang melakukannya.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam
bersabda:
« ﻣَﻦْ ﺳَﺪَّ ﻓُﺮْﺟَﺔً ﻓِﻲ ﺻَﻒٍّ ﺭَﻓَﻌَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻬَﺎ ﺩَﺭَﺟَﺔً،
ﻭَﺑَﻨَﻰ ﻟَﻪُ ﺑَﻴْﺘًﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ »
“Barang siapa yang menutup celah di
Shaff niscaya Allah akan mengakat
baginya satu derajat dan
membangunkan untuknya rumah di
surga “. (HR.Thabrani, dishahikan
Albani, Shohihah no: 1892).
9- Berhijrah.
Berhijrah yakni berpindah dari negeri
kafir ke negeri Islam, dari tempat
yang tidak bisa ditegakkan syiar-
syiar Islam ke tempat yang dapat
diteegakknya syiar-syiar Islam, dan
Hijrah adalah suatu kewajiban yang
berlanjut sampai hari Kiamat. Di balik
kewajiban ini ada suatu keutamaan
yang Allah janjikan, Rasulullah
shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
yang artinya:
“Aku menjaminkan sebuah rumah di
bagian pingiran surga , bagi yang
beriman kepadaku dan masuk Islam
serta berhijrah “. (HR Nasai, Shohih
Jami’ no: 1465)
10- Berjihad di jalan Allah ta’ala.
Para mujahidin di jalan Allah
mendapatkan tiga buah rumah: di
pingiran surga, di tengah surga dan
di tempat tertinggi di surga,
sebagaimana hal itu disabdakan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam hadist Fudhalah bin Ubaid ((HR
Nasai, Shohih Jami’ no: 1465).
Tiga rumah spesial ini dikhususkan bagi
mereka yang benar-benar berjuang
untuk menegakkan kalimat Allah
ta’ala di muka bumi.
11- Husnul Khuluq
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam
bersabda: “Aku menjaminkan sebuah
rumah di tempat yang tertinggi di
surga , bagi yang akhlaknya mulia”.
(HR Abu Dawud, Tirmidzi, dihasankan
Albani, Shohihul Jami’ no: 1463).
Inilah beberapa opsi bagi yang ingin
memiliki rumah di surga kelak, rumah
yang tiada duka, tiada susah, tiada
gundah, namun waktu membangunnya
adalah tatkala kita berada di rumah
yang penuh dengan duka dan gundah,
di dunia ini.
Semoga Allah memudahkannya untuk
semua…. Amiin !

Kamis, 15 Mei 2014

Sekuntum Surat Untuk Kawanku

Syukur dan tahmid terbingkai indah
dalam sanjungan hamba untuk Dzat
Yang Maha Pemurah. Dia-lah, dengan
taufik dan hikmah-Nya, yang
memilihkan derajat tinggi untuk hamba
atau hina berkepanjangan.
Shalawat serta salam terangkai
elok dalam do’a hamba kepada baginda
agung, Muhammad bin Abdillah . Beliau
lah, dengan penuh kasih dan sayang,
yang telah mengarahkan jalan-jalan
mudah menuju keabadian surga.
Kawan…
            Lama sudah rasanya kita tidak
berjumpa. Ada rindu yang mengejar
sebenarnya, jika sekian waktu
berpisah. Sebab, engkau adalah kawan
dekatku. Karena, kita pernah berjalan
dan hidup bersahabat.
Namun, itu dahulu kala…
Saat kita masih disatukan oleh
majelis ilmu. Saat semangatku dan
semangatmu dalam thalabul ilmi bagai
banjir bandang yang tak terbendung.
Ya, momen-momen indah kita dalam
suka duka belajar agama.
Kawan…
            Masihkah teringat olehmu ?
Saat orangtua kita telihat marah
karena cara berpakaian kita yang
berubah. Apalagi ketika kita mulai
senang dan gemar menilai segala
sesuatu dengan pandangan agama ?
Dan, orangtua kita pun
akhirnya memaklumi. Sebab, kita masih
berdarah muda. Suka dengan hal-hal
baru dan menantang.
Masihkah pula engkau
teringat ? Saat nama-nama kita
dipanggil dalam sebuah dewan guru.
Karena kita terlambat masuk kelas
demi menegakkan shalat dzuhur
berjama’ah ?
Dan, akhirnya kita pun menang.
Sebab, sebagian guru pun mendukung.
Sekali lagi, sebab kita masih muda.
Semangat dan sikap idealis kita begitu
tinggi.
Kawan…
            Masihkah engkau seperti yang
dulu ? Bersemangat membara untuk
fokus belajar ilmu-ilmu agama ?
Kawan…
            Engkau begitu cerdas. Daripada
menghafal rumus dan aksioma dalam
ilmu matematika, apakah tidak
sebaiknya engkau menghafal ayat-
ayat suci Al-Qur’an ? Aku yakin
engkau pasti mampu menjadi seorang
penghafal Al-Qur’an.
            Engkau sungguh pintar.
Daripada menghafal nama-nama latin
tumbuhan lengkap dengan ordo dan
familinya, apakah tidak sebaiknya
engkau menghafal hadits-hadits
Nabi lengkap dengan sanadnya ? Aku
yakin engkau pasti bisa menjadi
seorang penghafal hadits.
Engkau benar-benar pandai.
Daripada engkau menghafal
vocabulary dan rumus-rumus tense
dalam Bahasa Inggris, apakah tidak
sebaiknya engkau menghafal mufradat
Bahasa Arab dan menguasai tata
Bahasa Arab ? Aku yakin engkau
dapat menjadi seorang ahli nahwu dan
sharaf.
            Engkau memiliki kekuatan
mengingat yang tinggi. Daripada
engkau menghafal tahun dan peristiwa
yang terjadi dalam lintasan sejarah
romawi dan daratan eropa, apakah
tidak sebaiknya engkau menghafal
tahun dan peristiwa yang terjadi
dalam sejarah kehidupan Nabi ? Aku
yakin engkau mampu menjadi seorang
ahli tentang sejarah islam.
Kawan…
            Dengan kemampuan,
kecerdasan, dan kemauan juga tentu
dengan pertolongan dari Allah , aku
yakin engkau bisa menjadi seorang
pembimbing agama.
Namun…
Di mana engkau sekarang ?
Kemana engkau pergi ?
Apalagi yang sedang engkau kejar ?
Kawan…
            Sedih rasanya saat mendengar
tentangmu kini. Cahaya ilmu di
wajahmu telah tertukar dengan
gelapnya dosa. Sujud dan rukukmu
yang lalu telah berubah menjadi
langkah-langkah cela. Do’a dan
dzikirmu telah berganti nada dan
lagu.
Engkau bukan yang dahulu lagi.
Kawan…
            Sekuntum surat ini aku
rangkaikan untukmu. Moga-moga
engkau teringat kembali akan tekad
dan cita-citamu untuk menjadi
seorang ulama’, penerang umat
manusia.
Sungguh, do’aku selalu ada untukmu.

Nasehat Untuk Remaja Muslim

Kami persembahkan nasehat ini untuk
saudara-saudara kami terkhusus para
pemuda dan remaja muslim. Mudah-
mudahan nasehat ini dapat membuka
mata hati mereka sehingga mereka
lebih tahu tentang siapa dirinya
sebenarnya, apa kewajiban yang harus
mereka tunaikan sebagai seorang
muslim, agar mereka merasa bahwa
masa muda ini tidak sepantasnya untuk
diisi dengan perkara yang bisa
melalaikan mereka dari mengingat
Allah subhanahu wata’ala sebagai
penciptanya, agar mereka tidak terus-
menerus bergelimang ke dalam
kehidupan dunia yang fana dan lupa
akan negeri akhirat yang kekal
abadi.
Wahai para pemuda muslim, tidakkah
kalian menginginkan kehidupan yang
bahagia selamanya? Tidakkah kalian
menginginkan jannah (surga) Allah
subhanahu wata’ala yang luasnya
seluas langit dan bumi?
Ketahuilah, jannah Allah subhanahu
wata’ala itu diraih dengan usaha yang
sungguh-sungguh dalam beramal.
Jannah itu disediakan untuk orang-
orang yang bertaqwa yang mereka
tahu bahwa hidup di dunia ini hanyalah
sementara, mereka merasa bahwa
gemerlapnya kehidupan dunia ini akan
menipu umat manusia dan menyeret
mereka kepada kehidupan yang
sengsara di negeri akhirat selamanya.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
ۗ ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺘَﺎﻉُ ﺍﻟْﻐُﺮُﻭﺭِ
“Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang
menipu.” (Ali ‘Imran: 185)
Untuk Apa Kita Hidup di Dunia?
Wahai para pemuda, ketahuilah,
sungguh Allah subhanahu wata’ala
telah menciptakan kita bukan tanpa
adanya tujuan. Bukan pula memberikan
kita kesempatan untuk bersenang-
senang saja, tetapi untuk meraih
sebuah tujuan mulia. Allah subhanahu
wata’ala berfirman:
ﻭَﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ ﺍﻟْﺠِﻦَّ ﻭَﺍﻟْﺈِﻧﺲَ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﻥِ
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan
manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat:
56)
Beribadah kepada Allah subhanahu
wata’ala dengan menjalankan segala
perintah-Nya dan menjauhi semua
larangan-Nya. Itulah tugas utama
yang harus dijalankan oleh setiap
hamba Allah.
Dalam beribadah, kita dituntut untuk
ikhlas dalam menjalankannya. Yaitu
dengan beribadah semata-mata
hanya mengharapkan ridha dan
pahala dari Allah subhanahu wata’ala.
Jangan beribadah karena terpaksa,
atau karena gengsi terhadap orang-
orang di sekitar kita. Apalagi
beribadah dalam rangka agar
dikatakan bahwa kita adalah orang-
orang yang alim, kita adalah orang-
orang shalih atau bentuk pujian dan
sanjungan yang lain.
Umurmu Tidak Akan Lama Lagi
Wahai para pemuda, jangan sekali-kali
terlintas di benak kalian: beribadah
nanti saja kalau sudah tua, atau
mumpung masih muda, gunakan untuk
foya-foya. Ketahuilah, itu semua
merupakan rayuan setan yang
mengajak kita untuk menjadi teman
mereka di An Nar (neraka).
Tahukah kalian, kapan kalian akan
dipanggil oleh Allah subhanahu
wata’ala, berapa lama lagi kalian akan
hidup di dunia ini? Jawabannya adalah
sebagaimana firman Allah subhanahu
wata’ala:
ﻭَﻣَﺎ ﺗَﺪْﺭِﻱ ﻧَﻔْﺲٌ ﻣَّﺎﺫَﺍ ﺗَﻜْﺴِﺐُ ﻏَﺪًﺍ ۖ ﻭَﻣَﺎ ﺗَﺪْﺭِﻱ ﻧَﻔْﺲٌ ﺑِﺄَﻱِّ
ﺃَﺭْﺽٍ ﺗَﻤُﻮﺕُ ۚ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﻠِﻴﻢٌ ﺧَﺒِﻴﺮٌ
“Dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui apa yang akan
dilakukannya besok. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui di
bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34)
Wahai para pemuda, bertaqwalah
kalian kepada Allah subhanahu
wata’ala. Mungkin hari ini kalian
sedang berada di tengah-tengah
orang-orang yang sedang tertawa,
berpesta, dan hura-hura menyambut
tahun baru dengan berbagai bentuk
maksiat kepada Allah subhanahu
wata’ala, tetapi keesokan harinya
kalian sudah berada di tengah-tengah
orang-orang yang sedang menangis
menyaksikan jasad-jasad kalian
dimasukkan ke liang lahad (kubur)
yang sempit dan menyesakkan.
Betapa celaka dan ruginya kita,
apabila kita belum sempat beramal
shalih. Padahal, pada saat itu amalan
diri kita sajalah yang akan menjadi
pendamping kita ketika menghadap
Allah subhanahu wata’ala. Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Yang mengiringi jenazah itu ada tiga:
keluarganya, hartanya, dan
amalannya. Dua dari tiga hal tersebut
akan kembali dan tinggal satu saja
(yang mengiringinya), keluarga dan
hartanya akan kembali, dan tinggal
amalannya (yang akan
mengiringinya).” (Muttafaqun ‘Alaihi)
Wahai para pemuda, takutlah kalian
kepada adzab Allah subhanahu
wata’ala. Sudah siapkah kalian dengan
timbangan amal yang pasti akan kalian
hadapi nanti. Sudah cukupkah amal
yang kalian lakukan selama ini untuk
menambah berat timbangan amal
kebaikan.
Betapa sengsaranya kita, ketika
ternyata bobot timbangan kebaikan
kita lebih ringan daripada timbangan
kejelekan. Ingatlah akan firman Allah
subhanahu wata’ala:
ﻓَﺄَﻣَّﺎ ﻣَﻦ ﺛَﻘُﻠَﺖْ ﻣَﻮَﺍﺯِﻳﻨُﻪ
ﻓَﻬُﻮَ ﻓِﻲ ﻋِﻴﺸَﺔٍ ﺭَّﺍﺿِﻴَﺔٍ
ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﻣَﻦْ ﺧَﻔَّﺖْ ﻣَﻮَﺍﺯِﻳﻨُﻪُ
ﻓَﺄُﻣُّﻪُ ﻫَﺎﻭِﻳَﺔٌ
ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺩْﺭَﺍﻙَ ﻣَﺎ ﻫِﻴَﻪْ
ﻧَﺎﺭٌ ﺣَﺎﻣِﻴَﺔٌ
“Dan adapun orang-orang yang berat
timbangan (kebaikan)nya, maka dia
berada dalam kehidupan yang
memuaskan. Dan adapun orang-orang
yang ringan timbangan
(kebaikan)nya, maka tempat
kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah
itu? (Yaitu) api yang sangat
panas.” (Al Qari’ah: 6-11)
Bersegeralah dalam Beramal
Wahai para pemuda, bersegeralah
untuk beramal kebajikan, dirikanlah
shalat dengan sungguh-sungguh, ikhlas
dan sesuai tuntunan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena
shalat adalah yang pertama kali akan
dihisab nanti pada hari kiamat,
sebagaimana sabdanya:
“Sesungguhnya amalan yang pertama
kali manusia dihisab dengannya di hari
kiamat adalah shalat.” (HR. At
Tirmidzi, An Nasa`i, Abu Dawud, Ibnu
Majah dan Ahmad. Lafazh hadits
riwayat Abu Dawud no.733)
Bagi laki-laki, hendaknya dengan
berjama’ah di masjid. Banyaklah
berdzikir dan mengingat Allah
subhanahu wata’ala. Bacalah Al
Qur’an, karena sesungguhnya ia akan
memberikan syafaat bagi pembacanya
pada hari kiamat nanti.
Banyaklah bertaubat kepada Allah
subhanahu wata’ala. Betapa banyak
dosa dan kemaksiatan yang telah
kalian lakukan selama ini. Mudah-
mudahan dengan bertaubat, Allah
subhanahu wata’ala akan mengampuni
dosa-dosa kalian dan memberi pahala
yang dengannya kalian akan
memperoleh kebahagiaan dunia dan
akhirat.
Wahai para pemuda, banyak-
banyaklah beramal shalih, pasti Allah
subhanahu wata’ala akan memberi
kalian kehidupan yang bahagia, dunia
dan akhirat. Allah subhanahu wata’ala
berfirman:
ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻣِّﻦ ﺫَﻛَﺮٍ ﺃَﻭْ ﺃُﻧﺜَﻰٰ ﻭَﻫُﻮَ ﻣُﺆْﻣِﻦٌ ﻓَﻠَﻨُﺤْﻴِﻴَﻨَّﻪُ
ﺣَﻴَﺎﺓً ﻃَﻴِّﺒَﺔً
“Barangsiapa yang mengerjakan amal
shalih, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman,
maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik.” (An
Nahl: 97)
Engkau Habiskan untuk Apa Masa
Mudamu?
Pertanyaan inilah yang akan diajukan
kepada setiap hamba Allah subhanahu
wata’ala pada hari kiamat nanti.
Sebagaimana yang diberitakan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
dalam salah satu haditsnya:
“Tidak akan bergeser kaki anak Adam
(manusia) pada hari kiamat nanti di
hadapan Rabbnya sampai ditanya
tentang lima perkara: umurnya untuk
apa dihabiskan, masa mudanya untuk
apa dihabiskan, hartanya dari mana
dia dapatkan dan dibelanjakan untuk
apa harta tersebut, dan sudahkah
beramal terhadap ilmu yang telah ia
ketahui.” (HR. At Tirmidzi no. 2340)
Sekarang cobalah mengoreksi diri
kalian sendiri, sudahkah kalian mengisi
masa muda kalian untuk hal-hal yang
bermanfaat yang mendatangkan
keridhaan Allah subhanahu wata’ala?
Ataukah kalian isi masa muda kalian
dengan perbuatan maksiat yang
mendatangkan kemurkaan-Nya?
Kalau kalian masih saja mengisi waktu
muda kalian untuk bersenang-senang
dan lupa kepada Allah subhanahu
wata’ala, maka jawaban apa yang bisa
kalian ucapkan di hadapan Allah
subhanahu wata’ala Sang Penguasa
Hari Pembalasan? Tidakkah kalian
takut akan ancaman Allah subhanahu
wata’ala terhadap orang yang banyak
berbuat dosa dan maksiat? Padahal
Allah subhanahu wata’ala telah
mengancam pelaku kejahatan dalam
firman-Nya:
ﻣَﻦ ﻳَﻌْﻤَﻞْ ﺳُﻮﺀًﺍ ﻳُﺠْﺰَ ﺑِﻪِ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺠِﺪْ ﻟَﻪُ ﻣِﻦ ﺩُﻭﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻟِﻴًّﺎ ﻭَﻟَﺎ
ﻧَﺼِﻴﺮًﺍ
“ Barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan, niscaya akan diberi
pembalasan dengan kejahatan itu dan
ia tidak mendapat pelindung dan tidak
(pula) penolong baginya selain dari
Allah.” (An Nisa’: 123)
Bukanlah masa tua yang akan
ditanyakan oleh Allah subhanahu
wata’ala. Oleh karena itu,
pergunakanlah kesempatan di masa
muda kalian ini untuk kebaikan.
Ingat-ingatlah selalu bahwa setiap
amal yang kalian lakukan akan
dipertanggungjawabkan kelak di
hadapan Allah subhanahu wata’ala.
Jauhi Perbuatan Maksiat
Apa yang menyebabkan Adam dan
Hawwa dikeluarkan dari Al Jannah
(surga)? Tidak lain adalah
kemaksiatan mereka berdua kepada
Allah subhanahu wata’ala. Mereka
melanggar larangan Allah subhanahu
wata’ala karena mendekati sebuah
pohon di Al Jannah, mereka terbujuk
oleh rayuan iblis yang mengajak
mereka untuk bermaksiat kepada Allah
subhanahu wata’ala.
Wahai para pemuda, senantiasa iblis,
setan, dan bala tentaranya berupaya
untuk mengajak umat manusia
seluruhnya agar mereka bermaksiat
kepada Allah subhanahu wata’ala,
mereka mengajak umat manusia
seluruhnya untuk menjadi temannya di
neraka. Sebagaimana yang Allah
subhanahu wata’ala jelaskan dalam
firman-Nya (yang artinya):
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻟَﻜُﻢْ ﻋَﺪُﻭٌّ ﻓَﺎﺗَّﺨِﺬُﻭﻩُ ﻋَﺪُﻭًّﺍ ۚ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﺣِﺰْﺑَﻪُ
ﻟِﻴَﻜُﻮﻧُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺍﻟﺴَّﻌِﻴﺮِ
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh
bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu),
karena sesungguhnya setan-setan itu
mengajak golongannya supaya mereka
menjadi penghuni neraka yang
menyala-nyala.” (Fathir: 6)
Setiap amalan kejelekan dan maksiat
yang engkau lakukan, walaupun kecil
pasti akan dicatat dan diperhitungkan
di sisi Allah subhanahu wata’ala. Pasti
engkau akan melihat akibat buruk dari
apa yang telah engkau lakukan itu.
Allah subhanahu wata’ala berfirman
(yang artinya):
ﻭَﻣَﻦ ﻳَﻌْﻤَﻞْ ﻣِﺜْﻘَﺎﻝَ ﺫَﺭَّﺓٍ ﺷَﺮًّﺍ ﻳَﺮَﻩُ
“Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan sekecil apapun, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya.” (Al
Zalzalah:8)
Setan juga menghendaki dengan
kemaksiatan ini, umat manusia menjadi
terpecah belah dan saling bermusuhan.
Jangan dikira bahwa ketika engkau
bersama teman-temanmu melakukan
kemaksiatan kepada Allah subhanahu
wata’ala, itu merupakan wujud
solidaritas dan kekompakan di antara
kalian. Sekali-kali tidak, justru cepat
atau lambat, teman yang engkau
cintai menjadi musuh yang paling
engkau benci. Allah subhanahu
wata’ala berfirman:
ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﺃَﻥ ﻳُﻮﻗِﻊَ ﺑَﻴْﻨَﻜُﻢُ ﺍﻟْﻌَﺪَﺍﻭَﺓَ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻀَﺎﺀَ ﻓِﻲ
ﺍﻟْﺨَﻤْﺮِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻴْﺴِﺮِ ﻭَﻳَﺼُﺪَّﻛُﻢْ ﻋَﻦ ﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻋَﻦِ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ۖ ﻓَﻬَﻞْ
ﺃَﻧﺘُﻢ ﻣُّﻨﺘَﻬُﻮﻥَ
“Sesungguhnya setan itu bermaksud
hendak menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu karena
(meminum) khamr dan berjudi itu, dan
menghalangi kamu dari mengingat
Allah dan shalat, maka berhentilah
kamu (dari mengerjakan perbuatan
itu).” (Al Maidah: 91)
Demikianlah setan menjadikan
perbuatan maksiat yang dilakukan
manusia sebagai sarana untuk
memecah belah dan menimbulkan
permusuhan di antara mereka.
Ibadah yang Benar Dibangun di atas
Ilmu
Wahai para pemuda, setelah kalian
mengetahui bahwa tugas utama kalian
hidup di dunia ini adalah untuk
beribadah kepada Allah subhanahu
wata’ala semata, maka sekarang
ketahuilah bahwa Allah subhanahu
wata’ala hanya menerima amalan
ibadah yang dikerjakan dengan benar.
Untuk itulah wajib atas kalian untuk
belajar dan menuntut ilmu agama,
mengenal Allah subhanahu wata’ala,
mengenal Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi
wasallam, dan mengenal agama Islam
ini, mengenal mana yang halal dan
mana yang haram, mana yang haq
(benar) dan mana yang bathil (salah),
serta mana yang sunnah dan mana
yang bid’ah.
Dengan ilmu agama, kalian akan
terbimbing dalam beribadah kepada
Allah subhanahu wata’ala, sehingga
ibadah yang kalian lakukan benar-
benar diterima di sisi Allah subhanahu
wata’ala. Betapa banyak orang yang
beramal kebajikan tetapi ternyata
amalannya tidak diterima di sisi Allah
subhanahu wata’ala, karena
amalannya tidak dibangun di atas ilmu
agama yang benar.
Oleh karena itu, wahai para pemuda
muslim, pada kesempatan ini, kami juga
menasehatkan kepada kalian untuk
banyak mempelajari ilmu agama, duduk
di majelis-majelis ilmu, mendengarkan
Al Qur’an dan hadits serta nasehat
dan penjelasan para ulama. Jangan
sibukkan diri kalian dengan hal-hal
yang kurang bermanfaat bagi diri
kalian, terlebih lagi hal-hal yang
mendatangkan murka Allah subhanahu
wata’ala.
Ketahuilah, menuntut ilmu agama
merupakan kewajiban bagi setiap
muslim, maka barangsiapa yang
meninggalkannya dia akan
mendapatkan dosa, dan setiap dosa
pasti akan menyebabkan kecelakaan
bagi pelakunya.
“Menuntut ilmu agama itu merupakan
kewajiban bagi setiap muslim.” (HR.
Ibnu Majah no.224)
Akhir Kata
Semoga nasehat yang sedikit ini bisa
memberikan manfaat yang banyak
kepada kita semua. Sesungguhnya
nasehat itu merupakan perkara yang
sangat penting dalam agama ini,
bahkan saling memberikan nasehat
merupakan salah satu sifat orang-
orang yang dijauhkan dari kerugian,
sebagaimana yang Allah subhanahu
wata’ala firmankan dalam surat Al
‘Ashr:
ﻭَﺍﻟْﻌَﺼْﺮِ
ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺈِﻧﺴَﺎﻥَ ﻟَﻔِﻲ ﺧُﺴْﺮٍ
ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻭَﻋَﻤِﻠُﻮﺍ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺎﺕِ ﻭَﺗَﻮَﺍﺻَﻮْﺍ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ
ﻭَﺗَﻮَﺍﺻَﻮْﺍ ﺑِﺎﻟﺼَّﺒْﺮِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal shalih dan nasehat-
menasehati dalam kebenaran dan
nasehat-menasehati supaya menetapi
kesabaran.” (Al ‘Ashr: 1-3)
Wallahu ta‘ala a’lam bishshowab.

Rabu, 14 Mei 2014

SahabatKu

Imam syafi'i berkata
    "Jika engkau punya teman - yg selalu membantumu dlm rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karna mencari teman baik itu susah, tetapi melepaskanny sangat mudah sekali"
Sahabatku luangkanlah waktu sejenak untuk membaca hadits yg mulia berikut ini....!!!.

Diriwayatkan bahwa :
Apabila penghuni Syurga telah masuk ke dalam Syurga, lalu mrk tidak menemukan Sahabat2 mrk yg selalu bersama mrk dahulu di dunia.
Mrk bertanya tentang Sahabat mrk kepada اللّهُ سبحانه و تعالى ..

"Yaa Rabb...
Kami tidak melihat Sahabat2 kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami...??

"Maka اللّهُ سبحانه و تعالى berfirman:
"Pergilah ke neraka, lalu keluarkan Sahabat2mu yg di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar zarrah."
(HR. Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd").

Al-Hasan Al-Bashri berkata: "Perbanyaklah Sahabat2 mu'minmu, krn mrk memiliki Syafa'at pd hari kiamat".

Ibnul Jauzi pernah berpesan kpd Sahabat2nya sambil menangis:

"Jika kalian tidak menemukan aku nanti di Syurga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada اللّهُ تعالى  tentang aku:

"Wahai Rabb Kami...
Hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami ttg ENGKAU..
Maka masukkanlah dia bersama kami di Syurga-Mu"

Sahahabatku fillah
Mudah-mudahan dg ini, aku telah  Mengingatkanmu ttg اللّهُ تعالى ..
Agar aku dapat besertamu kelak di Syurga & Ridho-Nya..

Yaa Rabb...
ْAku Memohon kepada-Mu.. Karuniakanlah kepadaku
Sahabat2 yg selalu mengajakku utk Tunduk Patuh & Taat Kepada Syariat-Mu..

Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di Akhirat dengan-Mu...

آمِيْن يَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ

--
Wahai sahabatku..
Jika kalian tidak menemukan diriku di Syurga, sudilah kiranya sahabat sekalian memanggil namaku dan bertanya pada  Allah ttg diriku, dan moga Allah ridha menyelamatkan diriku dan keluargaku dari siksa api neraka.
آمين يا رب العالمين

Selasa, 13 Mei 2014

Nasehat RUMAH TANGGA

��⛅����✨
Assalamu'alaikum

��✨ #Apa sih tolak ukur keberhasilan Rumah Tangga ? #

����✨Sebagian besar masyarakat mengatakan, ada 2 hal yang jika terjadi maka Rumah Tangga tersebut terbilang sukses :

��✨1) Punya anak,
��✨2) Banyak harta.

✋Bukan. Bukan itu.

����✨ Pertama, Rumah Tangga 'Aisyah Radhiallaahu 'anha tidak dikaruniai anak, lalu apakah kita akan berkata Suami-Isteri tersebut tidak harmonis ? Tidak bahagia ?

����✨ Kedua, Rumah Tangga Fatimah Radhiallaahu 'anha sangat minim harta. Sang Istri pernah menahan laparnya selama beberapa hari hingga kuninglah wajah beliau. Lalu, apakah kita berani mengatakan bahwa Rumah Tangga mereka hancur berantakan diujung tombak ? Tidak. Bahkan Suami beliau adalah salah satu penghuni Surga Allaah. Maa syaa'Allaah..

��✋ Benar, sebagai seorang Isteri jangan bermudah-mudahan untuk menuntut kalimat perpisahan hanya karena kedua sebab diatas. Sebab ummahatul mukminin tidak pernah memberatkan suaminya dengan perkataan tercela.

��✋Juga, sebagai seorang Suami jangan bermudah-mudahan mengatakan "aku tak punya harta, aku tak pantas untukmu.. Duhai Isteriku.." Innalillaahi wa inna ilayhi rooji'un. Tau kah para Suami, kalimat tersebut justru enggan didengar oleh Istri kalian. Sebab para sahabat tidak tercermin dalam diri mereka sifat keputus-asaan.

����✨ Tolak ukur keberhasilan Rumah Tangga seorang Muslim ialah,

������ Ketika setelah menikah, maka bertambahlah taqwa mereka kepada Allaah..

������ Ketika setelah menikah, maka bertambahlah amalan-amalan sunnah mereka..

������ Ketika setelah menikah, bertambahlah hapalan-hapalan mereka..

������ Ketika setelah menikah, bertambahlah kesabaran mereka dalam setiap taqdir Allaah..

������ Ketika setelah menikah, bertambahlah ghiroh mendatangi majelis-majelis 'ilmu Allaah..

������ Pun, ketika setelah menikah, bertambah takutlah mereka sebab mengingat hari dimana mereka akan terpisah dan menghadap sidang Rabb-nya yang paling adil. Bertambah berharaplah mereka kepada Rabb-nya agar bisa dinikahkan lagi dalam Jannah Allaah tanpa hisab..

����✨ Maa syaa'Allaah ♡ ♡ ♡
BaarakAllaahu fiikum

Sabtu, 10 Mei 2014

My name

1. Nafisah ufairah: wanita yg berharga lgi pemberani 
2. Nisrina zahirah: mawar putih yg berkilau 
3. Badriyyah nur syifa: wanita yg bersinar bagai rembulan dan cahaya kesembuhan ��
4. Anisah zahidah:penghibur lgi rendah hati 

Kamis, 08 Mei 2014

Ucapan Yang Paling Dicintai Allaah

Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya;

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ الْجِسْرِيِّ مِنْ عَنَزَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُخْبِرُكَ بِأَحَبِّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِأَحَبِّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ فَقَالَ إِنَّ أَحَبَّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Abu Bakr bin Abi Syaibah menuturkan kepada kami; Yahya bin Bukair menuturkan kepada kami dari Syu’bah dari al-Jurairi dari Abu Abdillah al-Jisri dari ‘Anazah dari Abdullah bin Shamit dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Maukah aku beritahukan kepadamu ucapan yang paling dicintai oleh Allah?”. Maka aku katakan, “Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku ucapan yang paling dicintai Allah itu.” Beliau pun menjawab, “Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai Allah adalah ‘Subhanallahi wa bihamdih’ (Maha suci Allah dan dengan memuji kepada-Nya).” (HR. Muslim [4911] as-Syamilah)

Lupa Mempercantik Ahlaq

Realita | Banyak yg sudah belajar aqidah, fikih dan hadits, namun tingkah lakunya terhadap orang tua, kerabat, tetangga dan saudara muslim lainnya jauh dari yg dituntunkan para Salafus Shalih -Orang Shalih Terdahulu-

Lihat firman Alloh سبحانه وتعالى ttg kenikmatan surga, diakhiri dgn: "sebagai balasan bagi apa yg mereka KERJAKAN." (QS. Al-Waqiah: 24)

Bukan sebagai balasan bagi apa yg mereka KETAHUI.

Inilah bukti bahwa luasnya ilmu bukan tolak ukur kebaikan seseorang, karena kadang ilmu hanya sekedar wawasan tanpa pengamalan.

Nabi صلى اللّه عليه وسلم pun diutus untuk menyempurnakan akhlak.

Ada saja cara setan menggelincirkan manusia, membiarkan mempelajari ilmu tapi menggembosi akhlaknya.

Berdoalah agar memiliki akhlak yang mulia, sebagaimana doa Nabi صلى اللّه عليه وسلم:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ وَالأَعْمَالِ وَالأَهْوَاءِ
"Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlaq, amal dan hawa nafsu yang mungkar.” (HR. Tirmidzi)

Jangan sampai ilmunya oke, tapi bertemu sesama muslim, "laa kalam wa laa salaam" -ga negur, ga ngasih salaam- hanya karena beda pengajian/beda ustadz misalnya.

Nabi صلى اللّه عليه وسلم bersabda: "yang paling banyak memasukkan ke surga adalah taqwa kepada Allah dan akhlak yg mulia." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah & al-Hakim)

           . Berbagi Nasihat 
              ⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
 
وَاللّهُ أعلَم بِالصَّوَا

Memuliakan Istri ciri Suami Sholeh

       Ust  Ibnu_Mukhtarہﮩ

Segala puji bagi Alloh, sholawat & salam untuk Rosululloh..wa ba'du!

Saudaraku seislam ~khususnya para suami- yang saya cintai, memuliakan istri merupakan salah satu tanda kesholehan seorang suami. Banyak perkara yang bisa kita lakukan untuk memuliakan istri kita, di antaranya :

Pertama, memanggil istri dengan panggilan mesra yang disukainya.

Sepakatilah dengan istri tentang panggilan mesra yang disukainya, dan janganlah pernah merasa sungkan atau berat memanggil 'Sayangku' kepadanya. Bagi yang istrinya lebih dari satu, jangan sampai tertukar panggilan sayangnya itu, hmm.. bisa-bisa kena jewer lho..

Kedua, berikanlah busana yg sesuai syar'ie, dan bantulah agar ia selalu menutup dan menjaga aurotnya sebagaimana yang ditetapkan Alloh & Rosul-Nya. 

Ketiga, bimbinglah istrimu menjadi istri yang sholeh, penyejuk mata & hatimu dgn ilmu yang benar, kasih sayang dan ketauladanan, bukan dengan arogansi, kekejian dan kekasaran.

Keempat, jika ada perkara yang tidak disukai, janganlah mencela dan mencaci makinya apalagi sampai memukul atau menyiksanya. Luruskanlah dengan seindah-indah ungkapan dan setepat-tepat tindakan, semoga ia makin menyenangkan & mempesonamu.

Kelima, nafkahilah istrimu itu dengan penghasilan yang halal, dan nafkahilah kebutuhan batinnya dengan penuh cinta berdasar adab-adab yang indah sebagaimana diajarkan agama kita.

Keenam, jangan sungkan mencium mesra, merayunya dan membisikan kata-kata cinta kepadanya. Sungguh ungkapan cinta yang tulus dari sang suami itu lebih menyegarkan batinnya daripada pemberian yang lain.

Ketujuh, doakanlah kebaikan, keberkahan dan ampunan untuk istrimu. Jauhilah melaknat, menyumpah atau mendoa-doakan yang buruk untuknya.

Semoga catatan ringan ini ada manfaatnya untukku dan untuk yang mau mengambil manfaatnya.

Wa shollallohu wa sallama 'alaa Nabiyyinaa Muhammad

Amalan Yang Dianggap Akan bermanfaat Bagi Yang Mati,Padahal Sia-sia

•Al-Ustadz Abu Qotadah حفظه الله

1) Membaca Surat Yasin, baik di rumah / kuburan / setelah kematian 

2) Meletakkan Mushaf (Al-Qur’an) di atas kepala si mayit atau ketika Talqin 

3) Menyembelih sembelihan pas pada saat kematian 

4) Ramai-ramai berdo’a berjama’ah setelah menshalatkan 

5) Talqin kepada yang mati setelah di kuburkan 

6) Adzan dan iqomah pada saat penguburan 

7) Meletakkan pohon yang basah dengan maksud agar diringankan adzabnya 

8) Shalat untuk yang mati dan shaum untuk yang mati (menghadiahkan shaum dan shalat) untuk yang mati

9) Menyalakan lampu di kuburan 

10) Berdzikir ketika mengantarkan jenazah, yaitu mengucapkan ( لاَ إِلهَ إِلاَّ اللّهُ ) 

11) Menaburkan kembang/bunga di kuburan 

12) Menghadiahkan bacaan Al-Qur’an, dimana saja berada. 

Dari imam Syafi’i: 

“Kalau membaca Al-Qur’an akan bermanfaat bagi yang mati, maka para sahabat akan terlebih dahulu yang membacanya”. 

13) Berkabung dengan melakukan perayaan kematian pada malam ke 1,3,7, dstnya.

Bahkan kata Imam Syafi’i:

“Melakukan ini akan menimbulkan 2 dosa bagi orang yang berkabung dalam kematian;
- melakukan nia’ah/meratap kematian
- memberikan ta’lid kepada yang tidak mampu (membebankan) keluarga.

Semoga bermanfaat

Rabu, 07 Mei 2014

Renungan Petang

                
Membawa selusin bodyguard bukan jaminan keamanan. Tapi, tawadhu, ikhlas dan shodaqoh itulah kunci keamanan.

Obat dan vitamin bukan jaminan hidup sehat. Jaga lisan, jaga hati, dan pola hidup Islami itulah kunci hidup sehat.

Rumah mewah, mobil baru bukan jaminan keluarga bahagia. Saling mengasihi, menghormati dan memaafkan, itulah kunci keluarga bahagia.

Gaji tinggi bukan jaminan kepuasan hidup. Bersyukur, peduli dan saling berbagi, itulah kunci kepuasan hidup.

Kaya raya bukan jaminan hidup terhormat. Tapi, Jujur, sopan, murah hati dan menghargai sesama itulah kunci hidup terhormat.

Hidup berfoya-foya bukan jaminan banyak sahabat. Tapi, Setia-kawan, bijaksana, menghargai & suka menolong Itulah kunci banyak sahabat.

Kosmetik bukan jaminan kecantikan. Tapi, syukur, qona'ah, ramah dan rajin ibadah itulah kunci kecantikan.

Satpam & tembok rumah yang kokoh bukan jaminan hidup tenang. Tp husnuzhan, ikhlas dan tiada membenci, itulah kunci ketenangan.

Hidup kita itu sebaiknya ibarat "jam dinding" - dilihat orang atau tidak, ia tetap berdentak. Dihargai orang atau tidak ia tetap berputar. Diterimakasihi atau tidak ia tetap 'bekerja' dan memberi manfaat.

Kalau anda bilang anda susah banyak orang yang lebih susah dari anda & kalau anda bilang anda kaya banyak org yang lebih kaya dari anda...
Di atas langit msh ada langit.
Suami/istri, anak, jabatan, harta adalah titipan sementara. Pada akhirnya semua itu kan kita tinggal .

Terus belajar untuk bersyukur dan bersabar diri...
Nikmati Hidup dgn apa yang اللّه beri.

Karena anda tidak akan tahu kapan Sang Pemilik  akan datang dan mengatakan pada anda "Ini saatnya PULANG!" Memaksa anda untuk meninggalkan apapun yang anda cintai yg anda banggakan.semoga kita termasuk org2 yg khusnul khotimah ketika pulang ke kampung akhirat..Aamiin Allahumma Aamiin

Bertambah &Berkurang Rezeki Berasal dari Allaah

 Bertambah dan Berkurangnya Rezekimu, Semua Berasal Dari Allah

Ada seorang laki-laki miskin yang menjaga dan mengurusi ibu, istri dan anak-anaknya dan ia juga bekerja sebagai pembantu yang tulus dan menunaikan kewajibannya sebaik-baiknya di rumah majikannya.

Suatu hari ia absen dari pekerjaannya maka majikannya berfikir untuk menambah gajinya satu dinar supaya tidak absen lagi karena dia tahu pembantunya sangat membutuhkan uang untuk menghidupi keluarganya.

Dan memang benar, esok harinya ditambahlah gajinya satu dinar, pembantunya tersebut tidak berkata sepatah kata-pun dan juga tidak bertanya kepada majikannya tentang penambahan tersebut.

Beberapa lama kemudian, pembantunya tiba-tiba absen lagi maka majikannya marah besar, "sudah ditambah kenapa engkau tidak masuk kerja, saya akan mengurangi gajimu satu dinar yang sebelumnya telah aku tambahkan untukmu!", pembantunya terdiam dan tidak berkata apapun.

Majikannya merasa sangat heran terhadap pembantunya ini, maka ia bertanya kepadanya : aku tambah gajimu engkau tidak bertanya kepadaku, kenapa gajiku ditambah, aku kurangi gajimu engkau juga tidak protes?

Maka pembantunya menjawab : pada waktu absen pertama, Allah meberikan karunia kepadaku seorang anak sehingga aku tidak masuk kerja, ketika anda berikan tambahan gaji, aku-pun berkata : ini adalah rezeki Allah untuk anakku, datang bersama kelahirannya.

Pada waktu absen kedua, aku tidak masuk kerja karena ibuku meninggal, setelah itu anda potong gajiku, akupun berkata : ini adalah rezeki Allah untuk ibuku, pergi bersama dengan kepergiannya.

Hikmahnya : Sungguh indah jiwa yang selalu menerima dan ridho dengan ketetapan Robb-nya dan tidak menyandarkan bertambah atau berkurangnya rezekinya kepada seorang manusiapuň

Selasa, 06 Mei 2014

Kata Mutiara

jangan menghina seseorang yang ketika kamu melihatnya sedang berbuat dosa besar,,,sebab kamu tidak tau siapa yg paling dekat dengan Allah di hari kiamat,,kamu atau si dia

Teman Sholeh


:: Bersahabat Dengan Mereka, Membuat Hatimu Hidup ::

Saudaraku…

Siapakah mereka yang aku maksud?
 
Mereka adalah “Orang-orang yang baik lagi shalih, bertaqwa dan berbuat kebaikan”.

Allah عز و جل berifman, yang artinya,
 
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
 
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas."  (QS. Al-Kahfi : 28)

Nabi صلى الله عليه و سلم besabda,
 
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
 
“Seseorang itu mengikuti agama orang yang ia cintai. Maka hendaklah seorang dari kamu memperhatikan kepada siapa yang ia cintai (berteman akrab)”.

Syaikh Prof. Dr. Kholid bin Abdillah bin Muhammad al-Mushlih dalam bukunya, “Shalh al-Quluub” mengatakan, “Maka berupayalah anda untuk bisa bersahabat dengan orang-orang yang baik lagi shalih. Bersahabatlah dengan orang-orang yang apabila mereka dilihat, mereka berdzikir kepada Allah. Sebab, bersahabat dengan mereka itu adalah kehidupan bagi hati. Salah seorang kaum salaf pernah berkata, “Sungguh aku pernah berjumpa dengan salah seorang dari teman-temanku, lalu aku menjadi berakal (sadar) selama beberapa hari”.
 
Semoga kita selalu mendapatkan taufiq dari Allah Ta'ala. Semoga bermanfaat. Wallaahu a'lam.

Maksiat Didalam Pernikahan

oleh: Ustadz Maududi Abdullah
hafidzhahullah

Beliau pernah bercerita dalam kajian
Ar-Ribath di Pekan Baru, Di dalam
acara yang disebut dengan acara
pernikahan nyaris tidak ada lagi
yang sesuai dengan agama Islam
selain akad nikah dan makan-makan.
Acara akad nikah pake maksiat acara
makan-makanpun pake maksiat.
Hanya tinggal dua itu lagi yang
selaras dengan agama Islam, itupun
pake maksiat.
Di malam acara dekorasi pernikahan
diundanglah pemuda-pemudi untuk
menghias tenda, menghias pelaminan
dan lainnya. Janur kuningpun dibuat
seindah mungkin, merpati dua
pasangpun dipajang dan pemuda-
pemudipun berkumpul bercengkrama.
Domino pun keluar, kartu remi
berwarna kuning pun ditebar, dan
anker biru pun mulai naik di atas
meja. Tidak cukup sampai disitu, TV 29
inchi dikeluarkan lalu disetelkan
tarian setengah telanjang.
Di resepi pernikahan, di undanganpun
ditulis, "Semoga mendapatkan
Sakinah Mawaddah wa Rahmah",
tidak cukup pake undangan saja,
undangan itu belum lengkap kalau
tidak disertai foto calon suami istri
sudah berpelukan. Padahal belum
akad nikah tapi fotonya sudah
berpelukan.
Maka datanglah akad nikah di pagi
harinya. Tinggal ini lagi yang islami
karena memang ada ijab, qabul,
mahar, dan saksi namun pake maksiat
pula. Kenapa pake maksiat ? Disitu
disediakan tempat kasur, calon suami
dan istri masih belum jadi suami istri
sudah digandeng berdua. Calon
istripun berpakaian sampai auratnya
terlihat. Kemudian sanggul yang
dipasang, bulu alis yang sudah dicopot
digantikan dengan alis yang baru
(alis buatan), warna di pipinya pun
bermacam-macam warna. Kemudian
dua calon pengantin didudukan
berdua dengan ditutup kain halus.
Hanya itu lagi yang Islami pake
maksiat pula ? Udah pake maksiat
pake bid'ah lagi.. Ijab dan qabulnya
tidak boleh terputus oleh satu nafas.
Setelah itu ada acara makan-makan.
Acara makan-makan adalah Sunnah
tapi pake maksiat juga. Karena
disuguhi dengan organ tunggal dan
pake jalan yang salah pula,
bagaimana jalan yang salah ?
Makanannya disediakan dengan
dipaksakan dan tidak sesuai dengan
kemampuan orang yang menikah dan
ini bagi yang tidak memiliki
kemampuan lho, harus ngutang sana
sini hanya untuk resepsi pernikahan.
Dan ini salah walaupun tidak haram.
Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam menyuruh kita untuk
melakukan walimah sesuai dengan
kemampuan kita.
"Lakukanlah walimah walau hanya
dengan seekor kambing."
Maka dari itu kita sangat mengidam-
idamkan ada orang yang walimahan
walau hanya pake lontong. Dan harus
berani menembus kebiasaan
masyarakat yang sudah mulai terlalu,
ghuluw (berlebih-lebihan) di dalam
acara walimahan. Karena makna
walimahan yang sebenarnya adalah
memberi tahu kepada orang-orang
bahwa saya telah menikah dengan
fulan, saya telah menikah dengan
fulanah binti fulan. Wallahul
musta'an..

Senin, 05 Mei 2014

Syair Anti Galau

Bismillah....
Wanita tetaplah wanita yg brbicara
ats nm rasa dan hati,,,,
berbagai kemilau godaan syaitan yg
memperindah mreka baik dlm
nama,tutur kata,suara apalgi bahasa
tubuhnya yg mengusik2 hati....
Jika hati mrasa nyaman dan
menawan dlm memaksiati Allaah sang
pembolak balik hati maka inilah
sbenarnya Musibah sejati..
Musibah diatas musibah adlh ktika
insan mndapatihatinya nyaman/
teduh ketika ia memaksiati Allaaah
Rabb al-izzati..