Jumat, 16 Mei 2014

Rumahku Masih Ngontrak

Sudahkah anda memiliki sebuah
rumah ? Atau sedang
membangunnya ? Atau anda masih
tenggelam dalam impian indah untuk
mendirikan rumah ?
Hampir semua insan yang hidup di
muka bumi ini berkeinginan memiliki
tempat tinggal. Dia bekerja memeras
otak dan keringatnya demi
mewujudkan cita-cita membangun
sebuah rumah;
Tempat tinggal untuk dirinya bersama
keluarga Tempat berteduh dari hujan
dan panas Tempat memadu cinta dan
kasih sayang bersama anak dan cucu.
Dan Alhamdulillah, sudah banyak yang
memiliki rumah, namun biasanya kalau
rumahnya belum bagus, dia
berkeinginan untuk memperindah
rumahnya. Dengan desain yang lebih
indah dan elegant. Lebih luas dan
menarik dari luar dan dalam.
Dan Yang sudah memiliki rumah bagus
nan mewah, kadangkala bila melihat
rumah yang lebih indah, terbetik di
hatinya untuk merenovasi rumahnya
atau membangun rumah seperti yang
dilihatnya.
Dia akan memilih lokasi yang lebih
indah, lebih strategis, lebih aman dan
lebih semuanya.
Kenapa tidak? Emang tidak boleh?
Tentunya tidak apa-apa selama dari
hasil yang halal dan sesuai dengan
syari’at.
Namun, bila kita perhatikan dan
renungkan, ternyata tidak sedikit
dari manusia yang hidup di muka bumi
ini, khususnya orang-orang miskin
yang sampai mati belum sempat
memiliki rumah.
Atau ada yang sudah menabung dari
masa muda sampai tua, tapi belum juga
tercapai rumah yang diimpikannya.
Selama hidupnya ia tinggal di rumah
kontrakan yang sederhana, apa
hendak dikata; itulah kemampuan
yang dimilikinya.
Atau ada yang sudah membangun
rumah kecil, namun ternyata
rumahnya harus digusur karena
berdiri di atas tanah sengketa.
Dan pada hakekatnya, semuanya akan
digusur, kalau bukan rumahnya, maka
penghuninya yang akan dipaksa keluar
dari rumah idamannya.
Sebagus manapun rumah yang
dimilikinya. Seindah manapun lokasi
yang dipilihnya. Sehebat manapun
arsitek yang membangunnya. Semahal
manapun rumah yang dibelinya.
Selengkap apapun fasilitas yang
disediakan olehnya
Pasti suatu saat, rumah itu tak
ubahnya rumah kontrakan, yang
harus ditinggal oleh penghuninya,
karena masa kontraknya sudah habis.
Saudaraku…..!
Pernahkan anda bermimpi untuk
memiliki rumah yang tidak perlu susah
payah membangunnya.
Catnya tidak pernah pudar.
Tanamannya tidak pernah layu.
Bentuknya tidak pernah
membosankan.
Bangunannya disusun dari batu bata
emas dan perak.
Bahan pelekatnya adalah minyak
kesturi.
Kerikilnya dari mutiara dan permata.
Debunya adalah Za’faran (Komkoma).
Tamannya tidak pernah putus
berbuah.
Sungai-sungai Mengalir di bawahnya.
Kekal dan abadi tidak seperti rumah
di dunia.
Yang memasukinya tidak akan pernah
tertimpa duka dan kesedihan ([1])
Maukan anda membangun rumah
tersebut di atas? Atau menabung
untuk membelinya? Atau kalau tidak
memintanya dari Sang Empunya?
Istri tercinta Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang
bernama Khadijah telah mendapatkan
satu dari rumah yang indah itu,
sebagaimana diinfokan oleh malaikat
Jibril alaihissalam.([2])
Bukan di kota Mekah yang gersang
dan kering kerontang. Bukan di
pondok indah yang tidak lepas dari
incaran kawanan perampok. Bukan di
muka bumi yang suatu saat akan luluh
lantah rata dengan tanah.
Namun di surga yang luasnya seluas
langit dan bumi. Rumah yang
disediakan untuk hamba-hamba yang
bertaqwa
Istr i fir’aun telah berdoa memohon
kepada Allah , suatu permohonan yang
telah Allah ta’ala abadikan dalam Al
Qur’an; ([3] )
Ia meminta di bangunkan di sisi Allah
Taala sebuah rumah.
Ia menginginkan bertetanggaan
dengan sang Pencipta. Berjiran
dengan ar Rahman dan ar Rahiem
yang selama ini; ia telah mengabdikan
diri kepada-Nya, walaupun ia belum
melihat-Nya.
Bukan bertetangga dengan presiden.
Bukan dengan pangdam. Bukan
dengan pengusaha sukses Bukan
dengan pejabat kaya
Namun bertetangga dengan al Khaliq.
Saudaraku, pernahkkah anda
memikirkan rumah anda di surga?
Atau anda hanya memikirkan rumah di
dunia saja?
Rumah di surga itu tidak susah
didapat.
Tidak perlu memeras keringat dari
pagi sampai sore. Tidak perlu uang
yang banyak. Pengemis dan fakir
miskinpun bisa memperolehnya.
Caranya….?
Sebagaimana banyak cara untuk
dapat memiliki rumah di dunia;
Ternyata banyak cara pula untuk
membangun rumah di surga. Allah
memberikan banyak opsi bagi manusia,
karena sebagai Sang Pencipta Dia
mengetahui adanya perbedaan di
antara hamba-hambanya dalam
menentukan jalan dan caranya.
Di bawah ini ada beberapa amalan
yang silahkan diamalkan bagi yang
ingin memiliki rumah di surga, semua
sesuai dengan kemampuan masing-
masing:
1- Melaksanakan shalat sunnah
sebanyak 12 rakaat dalam sehari dan
semalam.
Berusahalah untuk senantiasa shalat
sunnah sebanyak 12 rakaat dalam
sehari dan semalam.
Qabliah, ba’diah(terutama rawatib),
dhuha, atau sunnah yang lainnya,
karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
(( ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻋَﺒْﺪٍ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﻟِﻠَّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻛُﻞَّ
ﻳَﻮْﻡٍ ﺛِﻨْﺘَﻲْ ﻋَﺸْﺮَﺓَ ﺭَﻛْﻌَﺔً ﺗَﻄَﻮُّﻋًﺎ ﻏَﻴْﺮَ ﻓَﺮِﻳﻀَﺔٍ ﺇِﻟَّﺎ
ﺑَﻨَﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻟَﻪُ ﺑِﻬِﻦَّ ﺑَﻴْﺘًﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ))
“Tidaklah seorang muslim
melaksanakan shalat sunnah untuk
Allah pada setiap harinya sebanyak 12
raka’at selain shalat fardhunya,
melainkan Allah akan membangunkan
baginya rumah di surga “. (HR Muslim)
2- Membangun masjid.
Kalau mungkin kita tidak bisa
melakukan yang pertama, cobalah
menyisihkan rizkinya untuk
membangun masjid, jangan takut
miskin karena membangun rumah Allah
di muka bumi ini, karena Rizki kita itu
dari Allah, dan Dia berjanji akan
memberi ganti bagi kita di dunia dan
membangunkan rumah untuk kita di
surga.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam
bersabda, yang artinya: “Barang
siapa yang membangunkan bagi Allah
sebuah masjid , niscaya Allah akan
membangunkan untuknya rumah di
surga “. (HR Bukhari Muslim)
Tapi kalau kita tidak bisa membangun
masjid, semua dananya dari kocek kita,
maka kita bisa berpartisipasi sesusai
dengan kemampuan kita, kalau tidak
bisa dengan duit, maka cobalah
sekali-sekali menyisihkan waktu dan
tenaga untuk membantu membangun
rumah Allah, jangan berkata itu sudah
ada tukangnya, kita membangun
bukan karena dibayar, tapi kita
sedang membangun rumah kita di
surga, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa
sallam bersabda:
« ﻣَﻦْ ﺑَﻨَﻰ ﻣَﺴْﺠِﺪًﺍ ﻟِﻠَّﻪِ ﻛَﻤَﻔْﺤَﺺِ ﻗَﻄَﺎﺓٍ، ﺃَﻭْ
ﺃَﺻْﻐَﺮَ، ﺑَﻨَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﺑَﻴْﺘًﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ »
“Barang siapa yang membangunkan
sebuah masjid karena Allah, walaupun
sekecil tempat bertelurnya burung
Dara pasir, atau yang lebih kecil,
niscaya Allah akan membangunkan
untuknya rumah di surga“. (HR Ibnu
Majah, dishahihkan oleh Albani, Shahih
Jami’ no: 6128).
Sesuatu yang kecil akan menjadi besar
dan dahsyat karena niat dan tujuan
yang baik dan luhur.
3- Membaca surat al Ikhlas sebanyak
10 kali.
Kalau mungkin kita tidak bisa
melakukan kedua hal di atas, masih
ada amalan lain yang bisa dilakukan;
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam
bersabda:
« ﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃَ } ﻗُﻞْ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﺣَﺪٌ { ﻋَﺸَﺮَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ
ﺑَﻨَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻪُ ﺑَﻴْﺘًﺎ ﻓِﻲْ ﺍﻟﺠَﻨَّﺔِ » .
“Barang siapa yang membaca surat
(Qul Quwallahu Ahad) sebanyak
sepuluh kali, niscaya Allah akan
membangunkan untuknya rumah di
surga “.(HR Ahmad, dishahikan Albani,
Sohihil Jami’ no: 6472).
Subhnallah, sebuah amalan yang
sangat ringan dengan ganjaran yang
begitu indahnya, akan tetapi hal ini
tetap membutuhkan keikhlasan.
4- Bersabar dan memuji Allah tatkala
mendapat musibah meninggalnya buah
hati (anak)
Perkara yang satu ini membutuhkan
perjuangan yang sangat berat,
namun akan mudah bagi orang-orang
yang beriman dengan takdir Ilahi,
semua yang terjadi sudah menjadi
kehendak sang Pencipta Yang Maha
kuasa, semua pasti mengandung
hikmah yang agung. Sedih boleh, tapi
jangan larut dalam samudra
kesedihan, masih banyak tugas dan
kewajiban yang harus diselesaikan,
yang mati sudah lebih dahulu
terlepaskan dari beban dunia.
Sementara yang hidup masih banyak
tanggungan yang harus segera
dikerjakan, Rasulullah shallallahu
‘alahi wa sallam bersabda yang
artinya:
“Jika anak dari seorang hamba Allah
meninggal dunia, Allah berfirman
kepada para malaikat-Nya: “Kalian
telah mencabut nyawa anak hamba-
KU?”, maka mereka berkata: “Iya,
benar”.
Kemudian Allah berkata: “Kalian telah
mengambil buah hatinya?”, maka para
malaikat berkata: “Iya, benar”.
Allah bertanya lagi : “Apa yang
dikatakan oleh hamba-Ku” ?
“Dia memuji-Mu dan berkata “Inna
lillahi wa innaa ilaihi
raji’un” (Sesungguhnya kami milik
Allah, dan sesungguhnya kepadaNya
kami akan kembali”, Jawab para
malaikat.
Allah-pun berfriman: “ Dirikanlah
sebuah rumah untuk hamba-Ku di
surga , dan namakan rumah itu;
“RUMAH PUJIAN” .(HR Tirmidzi,
dihasankan Albani, Shohihul Jami’ no:
795).
Memuji dan menyanjung Allah ta’ala
tatkala mendapat musibah maqamnya
berada di atas maqam kesabaran.
5- Membaca doa tatkala masuk pasar.
Bila kita pergi ke pasar, maka jangan
lupa untuk membaca doa masuk pasar,
karena yang membacanya dengan
ikhlash dan mengharap ridha Allah
Taala, akan dibangunkan baginya
rumah di surga, Rasulullah shallallahu
‘alahi wa sallam bersabda yang
artinya: “Barang siapa yang masuk ke
pasar dan berkata :
ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻟَﺎ ﺷَﺮِﻳﻚَ ﻟَﻪُ، ﻟَﻪُ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚُ،
ﻭَﻟَﻪُ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ، ﻳُﺤْﻴِﻲ ﻭَﻳُﻤِﻴﺖُ، ﻭَﻫُﻮَ ﺣَﻲٌّ ﻟَﺎ ﻳَﻤُﻮﺕُ،
ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮُ، ﻭَﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳﺮٌ .
“Tiada tuhan yang berhak disembah
melaikan hanya Allah yang esa, yang
tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya
segala kerajaan, bagi-Nya segala
pujian, Dia yang menghidupkan dan
Dia yang mematikan, dan Dia Maha
Hidup, tidak mati, di tangan-Nya
segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu”.
Maka Allah akan menuliskan baginya
seribu dikali seribu kebaikan,
dihapuskan darinya seribu kali seribu
dosa, dan diangkat untuknya seribu
kali seribu derajat (yakni satu juta),
dan Allah akan membangunkan
baginya rumah di surga “. (HR Ahmad,
Tirmidzi, dihasankan oleh Albani –
Shahihul Jami’ no : 6231).
Mungkin kita berfikir amalan ini
mudah dan ganjarannya begitu
dahsyat, tapi ingat betapa seringnya
sebagian dari kita tidak
membacanya???
Karena setan-setan penjaga pasar
tidak akan pernah lupa untuk
membuat kita lupa melakukannya.
Dan sebagai catatan, hadits di atas
bukanlah anjuran agar banyak-
banyak ke pasar, karena pasar tetap
sebagai tempat yang paling dibenci
oleh Allah, namun kalau kita harus ke
pasar, jangan lupa membaca doa di
atas.!!!
6- Tinggalkan kebiasaan berdusta,
walaupun hanya bergurau.
Berbohong untuk menyegarkan
suasana bersama, sering kali menjadi
opsi sebagian orang, padahal yang
namanya berbohong tetaplah tidak
boleh. Rasulullah shallallahu ‘alahi wa
sallam bersabda, yang artinya:
“Aku menjamin sebuah rumah di
tengah-tengah surga , bagi yang
meninggalkan dusta, walaupun hanya
bergurau”. (HR Abu Dawud, Tirmidzi,
Ibnu Majah, Shihihah no:273).
Sudah saatnya kita berhati-hati
dalam berbicara, walaupun dalam
kondisi bersenda gurau.
7- Meninggalkan perdebatan
walaupun merasa pendapatnya adalah
yang benar.
Manusia memiliki instink untuk
mempertahankan pendapatnya dan
menunjukkan eksistensi dirinya,
apalagi dalam kondisi-kondisi spesial,
dan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam
menjaminkan sebuah rumah di bagian
pingiran surga, bagi yang
meninggalkan berbantah-bantahan
walaupun pendapatnya yang benar.
Khususnya dalam urusan-urusan
dunia, demi menjaga perasaan saudara
sesama muslim, apalagi kalau itu di
antara suami istri yang kerap kali
berbantah-bantahan dalam urusan
sepele, sehingga terjadi keributan
yang berkepanjangan di antara
mereka. Maka meninggalkannya
walaupun pendapat kita yang benar
adalah suatu kemuliaan. Mungkin kita
pernah mendengar orang
menyebutkan (Yang waras ngalah), ini
adalah benar adanya.
Sebuah rumah di surga telah
dijaminkan oleh Rasulullah shallallahu
‘alahi wa sallam bagi mereka.(HR
Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh
Albani dalam Shohih Targhim 3/6)
Disebutkan Bahwa Nabi Dawud
berpesan kepada putranya, “Wahai
anakku! Jauhilah perdebatan.
Sesungguhnya ia itu manfaatnya
sedikit, dan ia menyulut permusuhan di
antara sesama saudara”. (Faidhul
Qadir, al Munawi 5/5).
8- Menutup celah di antara Shaf
Shalat.
Bila kita mendapat celah di antara
Shaf shalat, seperti yang banyak kita
dapati di negeri kita, seakan-akan
setiap orang memiliki kekuasaan
masing-masing, sehingga saling
berjauhan shaffnya, maka tutuplah
celah itu, sambunglah shaf itu, Allah
akan membangunkan rumah di surga
bagi yang melakukannya.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam
bersabda:
« ﻣَﻦْ ﺳَﺪَّ ﻓُﺮْﺟَﺔً ﻓِﻲ ﺻَﻒٍّ ﺭَﻓَﻌَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻬَﺎ ﺩَﺭَﺟَﺔً،
ﻭَﺑَﻨَﻰ ﻟَﻪُ ﺑَﻴْﺘًﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ »
“Barang siapa yang menutup celah di
Shaff niscaya Allah akan mengakat
baginya satu derajat dan
membangunkan untuknya rumah di
surga “. (HR.Thabrani, dishahikan
Albani, Shohihah no: 1892).
9- Berhijrah.
Berhijrah yakni berpindah dari negeri
kafir ke negeri Islam, dari tempat
yang tidak bisa ditegakkan syiar-
syiar Islam ke tempat yang dapat
diteegakknya syiar-syiar Islam, dan
Hijrah adalah suatu kewajiban yang
berlanjut sampai hari Kiamat. Di balik
kewajiban ini ada suatu keutamaan
yang Allah janjikan, Rasulullah
shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
yang artinya:
“Aku menjaminkan sebuah rumah di
bagian pingiran surga , bagi yang
beriman kepadaku dan masuk Islam
serta berhijrah “. (HR Nasai, Shohih
Jami’ no: 1465)
10- Berjihad di jalan Allah ta’ala.
Para mujahidin di jalan Allah
mendapatkan tiga buah rumah: di
pingiran surga, di tengah surga dan
di tempat tertinggi di surga,
sebagaimana hal itu disabdakan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam hadist Fudhalah bin Ubaid ((HR
Nasai, Shohih Jami’ no: 1465).
Tiga rumah spesial ini dikhususkan bagi
mereka yang benar-benar berjuang
untuk menegakkan kalimat Allah
ta’ala di muka bumi.
11- Husnul Khuluq
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam
bersabda: “Aku menjaminkan sebuah
rumah di tempat yang tertinggi di
surga , bagi yang akhlaknya mulia”.
(HR Abu Dawud, Tirmidzi, dihasankan
Albani, Shohihul Jami’ no: 1463).
Inilah beberapa opsi bagi yang ingin
memiliki rumah di surga kelak, rumah
yang tiada duka, tiada susah, tiada
gundah, namun waktu membangunnya
adalah tatkala kita berada di rumah
yang penuh dengan duka dan gundah,
di dunia ini.
Semoga Allah memudahkannya untuk
semua…. Amiin !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar