Kamis, 08 Mei 2014

Lupa Mempercantik Ahlaq

Realita | Banyak yg sudah belajar aqidah, fikih dan hadits, namun tingkah lakunya terhadap orang tua, kerabat, tetangga dan saudara muslim lainnya jauh dari yg dituntunkan para Salafus Shalih -Orang Shalih Terdahulu-

Lihat firman Alloh سبحانه وتعالى ttg kenikmatan surga, diakhiri dgn: "sebagai balasan bagi apa yg mereka KERJAKAN." (QS. Al-Waqiah: 24)

Bukan sebagai balasan bagi apa yg mereka KETAHUI.

Inilah bukti bahwa luasnya ilmu bukan tolak ukur kebaikan seseorang, karena kadang ilmu hanya sekedar wawasan tanpa pengamalan.

Nabi صلى اللّه عليه وسلم pun diutus untuk menyempurnakan akhlak.

Ada saja cara setan menggelincirkan manusia, membiarkan mempelajari ilmu tapi menggembosi akhlaknya.

Berdoalah agar memiliki akhlak yang mulia, sebagaimana doa Nabi صلى اللّه عليه وسلم:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ وَالأَعْمَالِ وَالأَهْوَاءِ
"Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlaq, amal dan hawa nafsu yang mungkar.” (HR. Tirmidzi)

Jangan sampai ilmunya oke, tapi bertemu sesama muslim, "laa kalam wa laa salaam" -ga negur, ga ngasih salaam- hanya karena beda pengajian/beda ustadz misalnya.

Nabi صلى اللّه عليه وسلم bersabda: "yang paling banyak memasukkan ke surga adalah taqwa kepada Allah dan akhlak yg mulia." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah & al-Hakim)

           . Berbagi Nasihat 
              ⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
 
وَاللّهُ أعلَم بِالصَّوَا

Tidak ada komentar:

Posting Komentar