Jumat, 28 Agustus 2015

Motivasi

Motivasi hari ini ������

Kalau ribut dengan pelanggan,)
Walaupun kita menang,
Pelanggan tetap akan lari.

Kalau ribut dengan rekan sekerja,
Walaupun kita menang,
Tiada lagi semangat bekerja dalam tim.

Kalau kita ribut dengan boss,
Walaupun kita menang,
Tiada lagi masa depan di tempat itu.

Kalau kita ribut dengan keluarga,
Walaupun kita menang,
Hubungan kekeluargaan akan renggang.

Kalau kita ribut dengan guru,
Walaupun kita menang,
Keberkahan menuntut ilmu dan kemesraan itu akan hilang

Kalau ribut dengan kawan,
Walaupun kita menang,
Yang pasti kita akan kekurangan kawan.

Kalau ribut dengan pasangan,
Walaupun kita menang,
Perasaan sayang pasti akan berkurang.

Kalau kita ribut dengan siapapun,
Walaupun kita menang,
Kita tetap kalah...
Yang menang.. cuma ego diri  sendiri
yang susah.. mengalahkan ego diri sendiri..

Renungan bersama....
Apabila menerima teguran, tdk usah terus melenting, bersyukurlah, masih ada yang mau menegur kesalahan kita.

.. Got this nice advice from somebody. It is a good reminder .

Happy reading. �� �� �� ......�� �� ������

#Menjadi orang Langka #

Menjadi orang langka

Bismillaah…

Yang langka itu…

Istri
yg tunduk patuh pada suami.
yg senantiasa berseri2 saat dipandang.
yg ridha terdiam saat suami marah.
Tidak merasa lebih apalagi meninggikan suara.
Tercantik di hadapan suami.
Terharum saat menemani suami beristirahat.
Tak menuntut keduniaan yg tidak mampu diberikan suaminya.
yang sadar bahwa ridha-Nya ada pd ridha suaminya.

Yang langka itu…
Suami
yang mengerti bahwa istrinya bukan pembantu.
Sadar tak melulu ingin dilayani.
Malu jika menyuruh ini itu krn tahu istrinya sudah repot seharian urusan anak dan rumah.
yang tak berharap keadaan rumah lapang saat pulang krn sadar itulah resiko hadirnya amanah2 yg masih kecil.

yang sadar pekerjaan rumah tangga juga kewajibannya.

yang rela mengerjakan pekerjaan rumah tangga krn rasa sayangnya thd
istrinya yg kelelahan.

Yang langka itu…

Anak lelaki
yang sadar bahwa ibunya yg paling berhak atas dirinya.
yang mengutamakan memperhatikan urusan ibunya.
yang lebih mencintai ibunya dibanding mencintai istri dan anak2nya.
yang sadar bahwa surganya ada pd keridhaan ibunya.

Yang langka itu…
Orang tua
yang sadar bahwa anak perempuannya jika menikah sudah bukan lagi miliknya.
yang selalu menasehati untuk mentaati suaminya selama suaminya tidak
menyuruhnya kpd perkara munkar.
yang sadar bahwa keridhaan Allah bagi anaknya telah berpindah pd ridha suaminya.

Yang langka itu…
Seorang ibu
yang meskipun tahu surga berada di bawah telapak kakinya.
Tapi tidak pernah sekalipun menyinggung hal tsb saat anaknya ada kelalaian thdnya.
yang selalu sadar bahwa mungkin segala kekurangan pd anak2nya adalah hasil didikannya yg salah selama ini.
yang sadar bahwa jika dirinya salah berucap atau do'a keburukan maka malaikat akan mengijabah do'anya.

Yang langka itu…
Anak yang senantiasa mendoakan kebaikan bagi orangtuanya dlm keheningan sepertiga malam terakhir.
Meskipun sehari hari dlm kesibukan rumah tangganya.
Dalam kesibukan usahanya.
Dalam kesibukan pekerjaannya.

Yang langka itu…
Orang-orang yg saling memberikan nasehat dalam kebenaran dan kesabaran.
yang saling memaklumi jika hal2 di atas lupa atau lalai dilakukan.
Sehingga saling memaafkan diantara mereka.

Maka rahmat Allah berada diantara mereka.
Dan Allah dgn kemurahanNya memaafkan kesalahan2 mereka.

Mari kita jadi yg manusia langka ��

Sabtu, 22 Agustus 2015

Isilah Titik-titik

 ISILAH TITIK2 DI BAWAH INI DALAM HATI DENGAN JUJUR :

1⃣ Allah menciptakan tertawa dan .....
2⃣ Allah itu mematikan dan .....
3⃣ Allah menciptakan laki-laki dan .....
4⃣ Allah memberikan kekayaan dan .....

✅ Mayoritas kita tentu akan dengan mudah menjawab :
1. Menangis.
2. Menghidupkan.
3. Perempuan.                

❓❗Tapi bagaimana dengan no.4? Apakah Kemiskinan?
Untuk mengetahui jawabannya,
�� mari kita lihat rangkaian firman Allah dalam surat An-Najm ayat 43-45, dan 48, sebagai berikut :

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ
"dan Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (QS. An-Najm : 43).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻣَﺎﺕَ ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ
"dan Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan." (QS. An-Najm : 44).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺰَّﻭْﺟَﻴْﻦِ ﺍﻟﺬَّﻛَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧﺜَﻰ
"dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. " (QS. An-Najm : 45).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﻭَﺃَﻗْﻨَﻰ
"dan Dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan." (QS. An-Najm : 48).

��Ternyata jawaban kita benar hanya pada no. 1-3,sedang jawaban untuk no. 4 keliru.

✅Jawaban Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an bukan Kemiskinan, tapi KECUKUPAN.
☝Subhanallah...
Sesungguhnya Allah Ta'ala hanya memberi "Kekayaan dan Kecukupan" kepada hamba-hambaNya.                              
⚠Dan ternyata yang "menciptakan" Kemiskinan adalah diri kita sendiri.
��Hal ini bisa karena ketidakadilan ekonomi, kemalasan, bisa juga karena kemiskinan itu kita bentuk di dalam pola pikir kita sendiri.
��Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang senantiasa bersyukur walaupun hidup pas-pasan ia akan tetap tersenyum dan merasa cukup, bukan merasa miskin.
��Jadi, marilah kita bangun rasa keberlimpahan dan kecukupan didalam hati dan pikiran kita, berhenti mengeluh, berhenti mengatakan rejeki kecil, agar kita menjadi hamba-Nya yg selalu Bersyukur.
�� Semangat menjemput  rejeki yang halal, biar semakin berkah.

Kisah Pemuda

- Kisah seorang pemuda jelalatan, yang selalu memandang wanita dan tidak bisa menundukkan pandangan. -

Kisah ini kami terjemahkan dari salah satu fans page berbahasa Arab (ثقف نفسك)

- Pernah ada seorang pemuda yang datang kepada seorang Syaikh lalu mengatakan,
"Aku ini seorang pemuda yang memiliki banyak keinginan dan tak bisa menundukkan pandanganku dari apa yang diharamkan (wanita non mahram) di pasar. Apa yang harus aku lakukan?"

- Syaikh tersebut lalu memberikannya segelas susu penuh dan menyuruhnya untuk membawa gelas tsb ke suatu tempat dengan melewati pasar tanpa menumpahkan setetes pun air susu yang ada di dalam gelas.

- Lalu Syaikh tadi memanggil salah seorang muridnya untuk pergi menemani pemuda tadi berjalan di pasar. Tugasnya adalah memukul dan mempermalukan pemuda tsb di hadapan khalayak ramai apabila ia gagal dan menumpahkan air susu dalam gelas.

- Ternyata, pemuda itu berhasil membawa gelas susu itu tanpa menumpahkan sedikit pun darinya.

- Kemudian Syaikh berkata,
"Berapa wanita yang engkau lihat tadi wahai anak muda?"

- Maka pemuda itu menjawab,
"Wahai Syaikh, aku tak memperhatikan apa pun di sekelilingku selain gelas ini. Aku takut menumpahkannya, lalu dipukul dan dipermalukan di hadapan orang banyak.!"

- Syaikh itu pun berkata,
"Begitulah keadaan orang beriman wahai anak muda. Orang beriman itu takut kepada Allah dan takut kalau sekiranya ia dipermalukan di hadapan seluruh manusia hari kiamat kelak apabila ia mengerjakan maksiat. Orang beriman itu selalu menjaga dirinya dari dosa dan maksiat. Hatinya selalu fokus dan tertuju pada hari kiamat.

Minggu, 16 Agustus 2015

Mawar Berduri Ditepi Jurang

Seorang pemateri dalam acara tersebut berbagi pengalamannya ketika beliau mengisi acara training disebuah Sekolah Menengah Atas. Waktu itu beliau meminta peserta training untuk menggambar apapun yang mereka inginkan. Banyak diantara anak-anak SMA tersebut yang menggambar asal-asalan tanpa ada esensi/makna dari gambar tersebut. namun berbeda dengan seorang akhwat (anak perempuan) yang satu ini, dia menggambar sesuatu yang mungkin perlu pemahaman untuk menerjemahkan gambar tersebut. Dia menggambar sebuah mawar yang berduri dan backgroud dari mawar itu dia kasih warna hitam tebal.
Pemateri sangat terkesan dengan hasil gambarannya, dan pemateri itu menyuruh dia untuk maju kedepan menjelaskan hasil gambarannya kepada teman2 lainnya, dia bergegas. Ketika ditanya mengapa dia menggambar itu dan apa makna dari gambar tersebut, dia menjelaskannya dengan runtut.
Dia berkata “banyak orang yang beranggapan bahwa mawar yang berduri hanyalah akan melukai seseorang yang memetiknya dan tidak memiliki arti apapun, namun dengan duri itulah mawar menjadi sempura, dengan duri itu itu mawar disebut mawar. Dia menganalogikan mawar itu adalah sebagai dirinya sendiri dan duri itu adalah aturan-aturan Alloh yang harus ia laksanakan dan mungkin kebanyakan orang melalaikannya. Serta filosifi dari warna hitam tebal itu adalah dia ibaratkan sebagai jurang tempat tumbuhnya mawar tersebut yang mungkin seseorang untuk mendapatkannya butuh perjuangan.
Dari situ dia menyimpulkan hasil penjelasannya bahwa mawar itu adalah dirinya, dia yang ingin hidup dengan segala aturan – aturan Alloh dan bersedia menjalankan semua apa yang Alloh perintahkan. Karena dengan menjalankan aturan itu wanita bisa menjadi lebih spesial dibandingkan dengan kaum adam. Dan dia lebih memilih hidup di tepi jurang dari pada ditaman yang penuh dengan berbagai pepohonan indah atau bunga2 cantik lainnya yang siapa saja bisa menikmati keindahan tersebut. Mengapa? Karena dia tidak ingin ada banyak kaum adam yang bisa memilikinya dengan mudah begitu saja, dia ingin seseorang yang berhak memilikinya adalah dia benar-benar mau mengorbankan nyawanya untuk mendapatkannya sekalipun dia berada di tepi jurang”. Subhanalloh luar biasa kan anak SMA ini, baru tingkat SMA dia sudah bisa berkata seperti itu, inilah yang harus kita semua contoh.
Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini bahwa “kita sebagai perempuan jangan pernah merasa sedikitpun bangga dengan banyak lelaki yang mendekati kita, karena kita seolah-olah menjadi seperti pasir dipantai yang siapa saja bisa menginjaknya dan dimiliki sesuka hati oleh siapapun”.
Mari bersama-sama menjaga diri kita, KARENA disini KITA terlahir sebagai HAWA yang harus menjalankan segala aturan-Nya. Semoga bermanfaat dan Alloh senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada kita semua dalam memahami setiap “aturan-Nya” ^^ aamiin Ya Alloh.

Minggu, 09 Agustus 2015

SAHABAT

Hadiah untuk Sahabat-sahabatku yang yang kucintai karena Allah,

════════
Berkata Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu: Tidaklah seorang hamba diberi kenikmatan yang lebih besar setelah keislaman, selain sahabat yang sholih. Maka apabila kalian mendapati teman yang sholih, peganglah ia erat-erat"
══════════
Berkata Imam Syafi'i:
" Apabila kalian memiliki teman - yg membantumu dalam ketaatan- maka genggam erat tangannya, karena mendapatkan seorang sahabat itu sulit sedangkan berpisah darinya itu mudah"
══════════
Berkata Al Hasan Al Bashri:
" Sahabat2 kami lebih kami cintai daripada keluarga dan anak2 kami, karena keluarga kami mengingatkan kami pada dunia, sedangkan sahabat2 kami mengingatkan kami pada akhirat. Dan sebagian sifat mereka adalah : itsar (mendahulukan orang lain dalam perkara dunia)
═════����═════
�� Berkata Luqman Al hakim pada anaknya:
" Wahai anak ku hendaknya yang pertama engkau usahakan setelah keimanan kepada Allah adalah mencari sahabat yang jujur. Karena ia ibarat pohon, bila engkau duduk berteduh di bawahnya, ia akan meneduhimu, bila engkau mengambil buahnya dia akan mengenyangkanmu, dan bila ia tidak memberimu manfaat, ia tidak merugikanmu"
═════����═════
�� Ketika Imam Ahmad rahimahullah sakit, sampai terbaring di tempat tidurnya, sahabat beliau, Imam Syafi'i rahimahullah menjenguknya. Maka tatkala Imam Syafii melihat sahabatnya sakit keras, beliau sangat sedih, sehingga menjadi sakit karenanya. Maka ketika Imam Ahmad mengetahui hal ini, beliau menguatkan diri untuk menjenguk Imam Syafi'i. Ketika beliau melihat Imam Syafi'i beliau berkata:
Kekasihku sakit, dan aku
menjenguknya
Maka aku ikut menjadi sakit
karenanya
Kekasihku telah sembuh dan ia
menjengukku
Maka aku menjadi sembuh
setelah melihatnya
═════������═════

�� Ya Allah berikan kepada kami sahabat sahabat yang sholih

�� Allah berfirman :

: {وسيق الذين اتقوا ربهم إلى الجنة زمرا} .

Imam Ibnul Qayyim berkata menafsirkan ayat ini: "Allah enggan memasukkan manusia ke dalam surga dalam keadaan sendirian, maka setiap orang akan masuk surga bersama sama dengan sahabatnya"

�� Aku memohon kepada Allah, dengan nama-namaNya dan sifat-sifatNya yang mulia, agar kita menjadi sahabat sejati dalam ketaatan, yang kelak tangan-tangan ini akan menggandeng tangan yang lain memasuki surgaNya. Aamiin ya Rabbal 'aalamiin
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊

Rabu, 05 Agustus 2015

ILMU TAJWID

IGTA Bogor

Sekretariat : Jl. Pajajaran No. 234 A Kompl SMA Plus YPHB - Bogor

Definisi Ilmu Tajwid dan Tingkatan Dalam Pembacaan Al-Qur'an

Tajwid menurut bahasa artinyamembaguskan. Sedangkan menurut istilah adalah : “ Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberi hak dan mustahaknya.’’

Yang dimaksud dengan hak huruf adalah sifat asli yang selalu bersama dengan huruf tersebut, seperti Al Jahr, Isti’la, Istifal dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud denganmustahak huruf adalah sifat yang nampak sewaktu-waktu. Sepertitafkhim, tarqiq, ikhfa’ dan lain sebagainya.

Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid

Hukum secara teori adalah , sedangkan adalah . Oleh karena itu, mungkin saja terjadi seorang qari’ bacaannya bagus dan benar, namun sama sekali ia tidak mengetahui istilah-istilah ilmu tajwid semisalizhar, mad dan lain sebagainya. Baginya hal itu sudah cukup bila kaum muslimin yang lain telah banyak yang mempelajari teori ilmu tajwid, karena – sekali lagi – mempelajari teorinya hanya fardu kifayah. Akan lain halnya dengan orang yang tidak mampu membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid. Menjadi wajib baginya untuk berusaha membaguskan bacaannya sehingga mencapai standar yang telah ditetapkan oleh Rasulullah saw.

Dalil kewajiban membaca Al-Qur’an dengan tajwid adalah sebagai berikut:

1. Firman Allah SWT: “Dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil.’’ [QS.73:4]

Imam Ali bin Abi Thalib menjelaskan arti tartil dalam ayat ini, yaitu mentajwidkan huruf-hurufnya dan mengetahui tempat-tempat waqaf.

2. Sabda Rasulullah saw: “Bacalah Al-Qur’an sesuai dengan cara dan suara orang-orang Arab. Dan jauhilah olehmu cara baca orang-orang fasiq dan berdosa besar. Maka sesungguhnya akan datang beberapa kaum setelahku melagukan Al-Qur’an seperti nyanyian dan rabbaniah[membaca tanpa tadabbur] dan nyanyian. Suara mereka tidak dapat melewati tenggorokan mereka [tidak dapat meresap ke dalam hati]. Hati mereka dan orang-orang yang simpati kepada mereka telah terfitnah [keluar dari jalan yang lurus].

Adapun alasan mengapa hukum membaca Al-Qur’an dengan tajwid adalah fardu ‘ain, Imam Ibn Al-Jazari mengatakan, yang artinya: “ Membaca (Al-Qur’an) dengan tajwid hukumnya wajib, siapa yang membacanya dengan tanpa bertajwid ia berdosa, karena dengan tajwidlah Allah menurunkan Al-Qur’an, dan dengan demikian pula Al-Qur’an sampai kepada kita dari-Nya.’’

Fadhilah (Keutamaan) Ilmu Tajwid

Ilmu Tajwid adalah ilmu yang sangat mulia. Hal ini karena keterkaitannya secara langsung dengan Al-Qur’an. Bahkan dalam dunia ilmu hadits, seorang alim tidak akan mengajarkan hadits kepada muridnya sehingga ia sudah mempelajari ilmu Al-Qur’an. Di antara keistimewaan ilmu tajwid adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari dan mengajarkan ilmu Al-Qur’an merupakan tolok ukur kualitas seorang muslim.

Rasulullah saw bersabda, yang artinya: “ Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.’’ [HR. Bukhari]

2. Mempelajari Al-Qur’an adalah sebaik-baik kesibukan.

Allah SWT berfirman dalam sebuah hadits kudsi, “ Barangsiapa yang disibukkan oleh Al-Qur’an dalam rangka berdzikir kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada orang-orang yang telah meminta. Dan keutamaan Kalam Allah dari pada seluruh kalam yang selain-Nya seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.’’

3. Dengan mempelajari Al-Qur’an, maka akan turun sakinah (ketentraman), rahmat, Malaikat dan Allah menyebut-nyebut orang yang mempelajari Al-Qur’an kepada makhluk yang ada di sisi-Nya. Rasulullah saw bersabda, “ Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu masjid dari masjid-masjid Allah kemudian mereka membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya, melainkan turun kepada mereka ketentraman, diliputi dengan rahmat, dinaungi oleh malaikat, dan disebut-sebut oleh Allah di hadapan makhluk-Nya.’’ [HR. Muslim]

Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid

Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah untuk menjaga lidah agar terhindar dari kesalahan dalam membaca Al-Qur’an.

Tingkatan Bacaan Dalam Al-Qur’an 

Terdapat 4 tingkatan bacaan Al Quran yaitu bacaan dari segi cepat atau perlahan:
1.  : Bacaannya seperti tartil cuma lebih lambat dan perlahan, seperti
membetulkan bacaan huruf dari makhrajnya, menepatkan kadar bacaan mad dan dengung. Tingkatan bacaan tahqiq ini biasanya bagi mereka yang baru belajar membaca Al Quran supaya dapat melatih lidah menyebut huruf dan sifat huruf dengan tepat dan betul.
2.  : Bacaan yang cepat serta memelihara hukum-hukum bacaan tajwid. Tingkatan bacaan hadar ini biasanya bagi mereka yang telah menghafal Al Quran, supaya mereka dapat mengulang bacaannya dalam waktu yang singkat.
3.  : Bacaan yang pertengahan antara tingkatan bacaan tartil dan hadar, serta memelihara hukum-hukum tajwid.
4.  : Bacaannya perlahan-lahan, tenang dan melafazkan setiap huruf dari makhrajnya secara tepat serta menurut hukum-hukum bacaan tajwid dengan sempurna, merenungkan maknanya, hukum dan pengajaran dari ayat. Tingkatan bacaan tartil ini biasanya bagi mereka yang sudah mengenal makhraj-makhraj huruf, sifat-sifat huruf dan hukum-hukum tajwid. Tingkatan bacaan ini adalah lebih baik dan lebih diutamakan.

  Kesalahan dalam membaca Al-Qur’an

Kesalahan dalam membaca Al-Qur’an disebut dengan istilah Al lahnu.

Al lahnu dibagi menjadi dua, yaitu Al lahnu Khafii dan Al lahnu Jalii

1. Al Lahnu jalii adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca lafazh-lafazh dalam Al-Qur’an, baik yang dapat merubah arti atau pun tidak, sehingga menyalahi ‘urf qurro (seperti ‘ain dibaca hamzah, atau merubah harakat).

Contoh : ~ Rabbil’aalamiin - dibaca -Rabbil aalamiin

~ An’amta - dibaca - An’amtu

Melakukan kesalahan ini dengan sengaja hukumnya haram.

2.  adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca lafazh-lafazh dalam Al-Qur’an yang menyalahi ‘urf qurro’ (tradisi para qari'), namun tidak sampai merubah arti. Seperti tidak membaca ghunnah, kurang panjang dalam membaca mad wajib muttashil dan lain-lain. Melakukan kesalahan ini dengan sengaja hukumnya makruh.