Minggu, 16 Agustus 2015

Mawar Berduri Ditepi Jurang

Seorang pemateri dalam acara tersebut berbagi pengalamannya ketika beliau mengisi acara training disebuah Sekolah Menengah Atas. Waktu itu beliau meminta peserta training untuk menggambar apapun yang mereka inginkan. Banyak diantara anak-anak SMA tersebut yang menggambar asal-asalan tanpa ada esensi/makna dari gambar tersebut. namun berbeda dengan seorang akhwat (anak perempuan) yang satu ini, dia menggambar sesuatu yang mungkin perlu pemahaman untuk menerjemahkan gambar tersebut. Dia menggambar sebuah mawar yang berduri dan backgroud dari mawar itu dia kasih warna hitam tebal.
Pemateri sangat terkesan dengan hasil gambarannya, dan pemateri itu menyuruh dia untuk maju kedepan menjelaskan hasil gambarannya kepada teman2 lainnya, dia bergegas. Ketika ditanya mengapa dia menggambar itu dan apa makna dari gambar tersebut, dia menjelaskannya dengan runtut.
Dia berkata “banyak orang yang beranggapan bahwa mawar yang berduri hanyalah akan melukai seseorang yang memetiknya dan tidak memiliki arti apapun, namun dengan duri itulah mawar menjadi sempura, dengan duri itu itu mawar disebut mawar. Dia menganalogikan mawar itu adalah sebagai dirinya sendiri dan duri itu adalah aturan-aturan Alloh yang harus ia laksanakan dan mungkin kebanyakan orang melalaikannya. Serta filosifi dari warna hitam tebal itu adalah dia ibaratkan sebagai jurang tempat tumbuhnya mawar tersebut yang mungkin seseorang untuk mendapatkannya butuh perjuangan.
Dari situ dia menyimpulkan hasil penjelasannya bahwa mawar itu adalah dirinya, dia yang ingin hidup dengan segala aturan – aturan Alloh dan bersedia menjalankan semua apa yang Alloh perintahkan. Karena dengan menjalankan aturan itu wanita bisa menjadi lebih spesial dibandingkan dengan kaum adam. Dan dia lebih memilih hidup di tepi jurang dari pada ditaman yang penuh dengan berbagai pepohonan indah atau bunga2 cantik lainnya yang siapa saja bisa menikmati keindahan tersebut. Mengapa? Karena dia tidak ingin ada banyak kaum adam yang bisa memilikinya dengan mudah begitu saja, dia ingin seseorang yang berhak memilikinya adalah dia benar-benar mau mengorbankan nyawanya untuk mendapatkannya sekalipun dia berada di tepi jurang”. Subhanalloh luar biasa kan anak SMA ini, baru tingkat SMA dia sudah bisa berkata seperti itu, inilah yang harus kita semua contoh.
Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini bahwa “kita sebagai perempuan jangan pernah merasa sedikitpun bangga dengan banyak lelaki yang mendekati kita, karena kita seolah-olah menjadi seperti pasir dipantai yang siapa saja bisa menginjaknya dan dimiliki sesuka hati oleh siapapun”.
Mari bersama-sama menjaga diri kita, KARENA disini KITA terlahir sebagai HAWA yang harus menjalankan segala aturan-Nya. Semoga bermanfaat dan Alloh senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada kita semua dalam memahami setiap “aturan-Nya” ^^ aamiin Ya Alloh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar