Minggu, 23 November 2014

Senyum Sejenak

Senyum sejenak...

 ROMANTIKA SEORANG AHLI TAJWID KEPADA ISTRINYA SETELAH AKAD NIKAH...

✔ Dik, saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan Saktah hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar.

✔ Aku di matamu mungkin bagaikan Nun Mati diantara idgham Billaghunnah, terlihat, tapi dianggap tak ada.

✔ Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar,
jelas dan terang.

✔ Jika Mim Mati bertemu Ba disebut ikhfa Syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta.

✔ Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba-tiba semua itu seperti Idgham Mutamaatsilain melebur jadi satu.

✔ Cintaku padamu seperti Mad Lazim. Paling panjang di antara yang lainnya.

✔ Setelah kau terima cintaku, hatiku rasanya seperti Qalqalah Kubro. Terpantul-pantul dengan keras.

✔ Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab,
ditandai dengan dua hati yang menyatu.

✔ Sayangku padamu seperti Mad Thobi'I dalam quran. Buanyaaakkk beneerrrrr.

✔ Semoga dalam hubungan, kita ini kayak idgham Bilaghunnah ya,
cuma berdua, Lam dan Ro'.

✔ Layaknya Waqaf Mu'annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya, dia atau aku ?

✔ Meski perhatianku ga terlihat kaya Alif Lam Syamsiah, cintaku padamu seperti Alif Lam Qomariah, terbaca jelas.

✔ Dik, kau dan aku seperti Idghom Mutajanisain. perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya.

✔ Aku harap cinta kita seperti Waqaf Lazim, terhenti sempurna di akhir hayat.

✔ Sama halnya dengan Mad 'Aridh dimana tiap mad bertemu Lin Sukun Aridh akan berhenti, seperti itulah pandanganku ketika melihatmu.

✔ Layaknya huruf Tafkhim, namamu pun bercetak tebal di fikiranku.

✔ Seperti Hukum Imalah yang dikhususkan untuk Ro' saja, begitu juga aku yang hanya untukmu.

✔ Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti Mad Aridlisukun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar