Selasa, 06 Oktober 2015

Bahayanya Dusta

��Bahayanya Dusta ❌❌❌

��Bohong merupakan perkara yang berbahaya dan keburukan yang menjalar. Ia selalu berkembang setiap masa dan di mana saja kecuali orang-orang yang dirahmati Allah saja.
Definisi dusta menurut Imam Nawawi رحمه الله, adalah menceritakan sesuatu tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya, baik disengaja maupun tidak. Akan tetapi berdosa bagi orang yang sengaja dusta dan tidak berdosa orang yang tidak sengaja dusta (Al Adzkar hal: 474)
��Dalam kehidupan modern dimana fitnah sedemikian mewabah, sangatlah sulit menemukan sifat jujur di tengah masyarakat. Sebaliknya, sangat mudah kita jumpai sifat berdusta di sekeliling kita. Sedemikian langkanya sifat jujur sehingga kita sering mendengar orang berkata: "Mana bisa maju kalau kita berlaku jujur terus….. Sudahlah, bersikap realistik sajalah. Kita kadang-kala memang perlu berbohong…!” 
Malah, terkadang kita mendengar orang dengan yakinnya berkata: ”Hanya dengan berbohonglah kita bakal berhasil di dunia…!”
��Subhanallah…. !!!
Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  pernah berdialog dengan seorang Sahabat tentang dusta, dari Shafwan bin Sulaim berkata,
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ جَبَانًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ بَخِيلًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ كَذَّابًا فَقَالَ لَا
“Ditanyakan kepada Rasulullah, “Apakah seorang mukmin bisa menjadi penakut?” Beliau menjawab: ‘Ya.” Kemudian ditanya lagi; “Apakah seorang mukmin bisa menjadi bakhil?” Beliau menjawab: “Ya.” Lalu ditanyakan lagi; "Apakah seorang mukmin bisa menjadi pembohong?" Beliau menjawab: "Tidak." (HR. Imam Malik No. 1571, berkata Al-Albany Shohih Mursal)
��Berikut diantara bahaya dan ancaman bagi para pelaku dusta.
��1. Para pendusta tidak akan mendapatkan hidayah.

Allah سبحانه وتعالى berfirman: إن الل
إن الله لا يهدي من هو مسرف كذاب
“Sesungguhnya Allah tidak akan member hidayah kepada orang yang berlebihan dan sangat berdusta.” (Ghafir:28).
��2. Ia mendapatkan laknat dari Allah,
Allah berfirman: “Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta." (Ali Imran:61).
Begitulah orang yang dusta akan mendapat laknat dari Allah, laknat adalah dijauhkan dari rahmat Allah, Rahmat inilah yang menjadi dambaan dan idaman setiap orang yang berhati bersih.
��3. Dusta merupakan dosa besar dan akan mendapatkan kecelakaan dengan dimasukkan neraka.
Allah berfirman:
ويل لكل أفاك أثيم  (الجاثية:7)
”Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa.” (QS. Al-Jatsiyah: 7)
��4. Dusta menyebabkan pelakunya menuju kejahatan dan dijauhi orang.
Nabi bersabda صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ,“Hendaklah kalian selalu jujur! Karena sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga, sesungguhnya jika seseorang yang senantiasa berlaku jujur hingga ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan waspadalah kalian dari dusta! Karena sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan pada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan dicatat baginya sebagai seorang pendusta." (HR. Bukhari, 6094; Muslim, 2607)
Fujur menurut Ar Raghib رحمه الله artinya adalah: Pecah, atau melenceng. hal ini menunjukkan bahwa fujur adalah melenceng atau memecah dari agama yang lurus dengan melakukan maksiat.
��5. Dusta adalah sifatnya orang-orang munafiq.
Nabi bersabda صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, “Ada empat hal yang bila ada pada seseorang berarti dia adalah munafiq atau siapa yang memiliki empat kebiasaan (tabi'at) berarti itu tabiat munafiq sampai dia meninggalkannya, yaitu jika berbicara dusta, jika berjanji ingkar, jika membuat kesepakatan khiyanat dan jika bertengkar (ada perselisihan) maka dia curang". (HR. Bukhari No. 2459; Muslim, 58 )
Imam Nawawi mengatakan: Makna hadits diatas adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat ini adalah mirip sekali seperti kaum munafik, Karena munafik sejati adalah orang yang menyembunyikan apa yang tidak sesuai dengan dhahirnya. (Syarh Muslim, 2/236)
��6. Dusta menyebabkan keraguan.  
Orang yang hidup penuh dusta akan menjadi orang yang senantiasa dilanda keraguan. Sedangkan orang yang hidup selalu berlaku jujur pasti akan memiliki ketenteraman di dalam hatinya, walaupun ia berresiko dikucilkan. Demikianlah janji Nabi, sebagaimana sabdanya, dari Hasan bin Ali berkata,
حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ
“Aku menghafal dari Rasulullah: “Tinggalkan yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu karena kejujuran itu ketenangan dan dusta itu keraguan.” (HR. Tirmidzi, 2442 disohihkan Al-Albany)
��7. Tidak diberkahi.
Allah tidak akan memberkahi suatu usaha apapun yang dilakukan dengan kedustaan, termasuk dalam hal ini adalah jual beli. Dari Hakim bin Hizam رضي الله عنه dari Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
البيِّعانِ بالخيارِ ما لم يتفرَّقا ، فإنْ صدقا وبيَّنا بُورِك لهما في بيعِهما ، وإن كَذبا وكَتما مُحِقت بركةُ بيعِهما
“Dua orang yang berjual beli bagi keduanya khiyar (pilihan) sebelum berpisah, jikalau keduanya jujur dan menjelaskan (barangnya dengan jujur) maka keduanya diberkahi dalam jual-beli mereka, dan apabila keduanya berdusta dan menutupi (cacatnya) maka dihilangkanlah barakah jual beli mereka.” (HR Buhory, 2110; Muslim 1532)
��8. Adzab yang pedih
Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: “Pada suatu malam aku bermimpi didatangi dua orang laki-laki, kemudian keduanya membawaku ke sebuah tempat yang suci. Di tempat itu aku melihat dua orang yang sedang duduk dan ada dua orang yang sedang berdiri, di tangan mereka ada sebatang besi. Besi itu ditusukkan ke tulang rahangnya sampai tembus tengkuknya. Kemudian ditusukkan besi itu pada tulang rahangnya yang lain semisal itu juga, hingga penuh dengan besi. Lalu Nabi bertanya: “Kalian telah mengajakku berkeliling, sekarang kabarkan kepadaku peristiwa demi peristiwa yang telah aku lihat.” Keduanya berkata: “Adapun orang yang engkau lihat menusuk rahangnya dengan besi, dia adalah seorang pendusta, berkata bohong hingga dosanya itu memenuhi penjuru langit. Apa yang engkau lihat terhadapnya akan terus diperbuat hingga hari kiamat.”  (HR. Bukhari no. 1386).
��Diantara Kebohongan yang paling bohong adalah menceritakan mimpi yang sebenarnya dia tidak melihat mimpi itu.
Rasulullah bersabda: “Sungguh kedustaan yang paling dusta adalah menceritakan mimpi yang tidak ia lihat.”  (HR. Bukhari no. 7043, Ahmad 2/96).

��Adapun Bohong yang paling besar dosanya adalah berbohong atas nama Allah dan Rasulnya.
Firman-Nya,“Maka siapakah yang lebih zhalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan?” Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.” (Al-An’aam: 144)
Sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang berdusta atasku, hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka.” (HR Bukhari, 107; Muslim, 3004). Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar