Rabu, 13 September 2017

BERSYUKURLAH


[Tiada Celah untuk Tidak Bersyukur]

—-

”Kalaulah bukan karena pertolonganmu, saya tidak tahu bagaimana nasibku ini.”

”Kalaulah anjing di rumah kita tidak menggonggong keras, kita tidak akan tahu kalau ada pencuri yang masuk ke dalam rumah kita.”

—-

Diantara kita mungkin seringkali mengucapkan atau mendengar perkataan tersebut atau yang semisal disekitar kita..

Bisa jadi,
Tanpa sadar, kita anggap hal tersebut sebagai perkara sepele dan biasa.. Toh, memang demikianlah yang terlihat..

—-

Namun,
⁉️Tahukah kita,
Perkataan tersebut sama saja dengan kita menyandarkan kenikmatan kepada selain Allah Ta'ala. Kita justru mengaitkan nikmat tersebut kepada sebabnya, bukan kepada Allah yang menciptakan sebab tersebut.

⁉️Tahukah kita,
Lebih bahayanya lagi, menyandarkan nikmat kepada selain Allah Ta’ala termasuk dalam perbuatan menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah Ta’ala. Naudzubillah min dzaalik..

⁉️Tahukah kita,
Ketika menfasirkan firman Allah Ta'ala :

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 22)

Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma mengatakan,

"(Menjadikan) ‘andaad’ [sekutu-sekutu] adalah berbuat syirik, (dosa) yang lebih samar daripada jejak semut yang merayap di atas batu hitam dalam kegelapan malam. Contohnya adalah perkataan, ’Demi Allah dan demi hidupmu, wahai Fulan! Dan demi hidupku.’ Atau ucapan, ’Kalau bukan karena anjing ini, tentu kita akan didatangi pencuri-pencuri itu.’ Atau,’Kalau bukan karena angsa di rumah ini, tentu datanglah pencuri-pencuri itu.’ Atau perkataan seseorang kepada temannya, ’Atas kehendak Allah dan kehendakmu.’ Atau perkataan seseorang, ’Kalaulah bukan karena Allah dan fulan.’ Janganlah Engkau sebutkan di dalamnya,’Fulan’. Semua ini adalah perbuatan syirik terhadap Allah.” [ Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adzim ]

—-

Catatan Penting
✅ Bersyukur dan berterimakasih kepada makhluk tidaklah mengapa, bahkan sangat dianjurkan.. Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ

“Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa yang tidak tahu berterima kasih pada manusia.” (HR. Abu Daud)

✅ Perkataan-perkataan diatas tidak termasuk syirik, jika :

1) Sebab yang disampaikan adalah sebab riil, bukan mengada-ada; dan

2) Ketika seseorang mengatakan demikian, dia hanya sekedar menyampaikan berita tanpa melupakan Sang Pemberi Nikmat, yaitu Allah Ta’ala.

✅ Mari kita biasakan :

Jika diberi nikmat, mengucap : "Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmush shaalihaat"

Jika diberi musibah, mengucap : "Alhamdulillah 'ala kulli haal"

—-

Allahumma inni a'udzubika an usyrika bika wa ana a'lam, wa astaghfiruka limaa laa a' lam

===

Tidak ada komentar:

Posting Komentar