Minggu, 10 Desember 2017

MEMINTA AMPUN DAN TAUBAT

🌻 MEMINTA AMPUN DAN TAUBAT

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du.

رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

"Ya Rabbi! Ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."

إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ مِائَةَ مَرَّةٍ « رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ »

"Sungguh, kami menghitung Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu majelis mengucapkan (doa) berikut sebanyak 100 kali: Ya Rabbi! Ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." [HR. Abu Daud, at-Tirmidzi, al-Bukhâri dalam al-Adabul Mufrad dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma. Dalam at-Tirmidzi ada tambahan: … dalam suatu majlis sebelum Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit. Dan dalam al-Adabul Mufrad juga dalam riwayat Aisyah bahwa Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan itu setelah shalat Dhuha. Lafazh Ahmad dan at-Tirmidzi dengan lafazh Anta at-Tawwâbul Ghafûr; sedangkan dalam riwayat Abu Daud, Ibnu Majah dan Ibnu Sunni: Anta at-Tawwâbur Rahîm]

📨 Mutiara Hadits:

1. Betapa besar sifat tawadhu’ dan tunduk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Rabbnya.

Padahal Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mendapat ampunan dari Allâh Azza wa Jalla.

Para Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak istighfar sebagai bentuk ‘ubudiyyah kepada Allâh Azza wa Jalla dan bentuk pengakuan betapa lemahnya makhluk dalam menunaikan hak Allâh Subhanahu wa Ta’ala.

Jika para Nabi seperti itu, lalu bagaimana dengan selain Nabi yang tidak mempunyai jaminan ampunan?

2. Para Sahabat punya antusias untuk mengetahui bagaimana perilaku Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meneladaninya.

Maka sangat perlu sekali bagi umat ini untuk memperhatikannya agar bisa meneladani Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

3. Keutamaan istighfar dan mengulang-ulangnya.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ، تُوبُوا إِلىَ اللهِ واسْتَغْفِرُوهُ ، فَإِنِّي أَتُوبُ فِي الْيَومِ مِئَةَ مَرَّةٍ

"Wahai manusia! Bertaubatlah kalian kepada Allâh dan mintalah ampunan kepada-Nya, karena sesungguhnya aku bertaubat kepada Allâh setiap hari 100 kali." [HR. Muslim]

4. Sudah selayaknya bagi masing-masing kita untuk memperbanyak istighfar dan taubat.

Telah banyak dosa dibuat, kerusakan di darat dan lautan pun telah menyeruak. Janganlah terpedaya dengan amalan shalih yang dilakukan. Jangan sampai itu membuat kita memupuk rasa ‘ujub. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan dari sikap ‘ujub:

لَوْ لَمْ تَكُوْنُوْا تُذْنِبُوْنَ خَشِيْتُ عَلَيْكُمْ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ: الْعُجْبُ

"Seandainya kalian tidak berdosa, aku mengkhawatirkan atas kalian apa yang lebih parah dari hal tersebut: sikap ‘ujub." [Lihat ash-Shahîhah, no. 658]

5. Di antara adab berdoa adalah agar menutup doa dengan menyebut nama Allâh Azza wa Jalla yang sesuai dengan doanya.

Misalnya bila meminta ampun dan rahmat, ia menyebut: innaka anta at-Tawwâbur Rahîm (Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang).

[Sumber : Mir`âtul Mafâtîh 8/57, Syarh Shahîh Al-Adab Al-Mufrad 2/269, Bahjat An-Nazhîrîn 3/335, Fadhlullâh Ash-Shamad 2/79]

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XIX/1437H/2016M]

والله أعلم… وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Tidak ada komentar:

Posting Komentar