Rabu, 05 Oktober 2016

ZIKIR TAK PATUT DITINGGALKAN

Zikir, Tak Patut Ditinggalkan

Dzikrullah (mengingat ALLAH) merupakan ibadah yang mulia. Ibadah ini tidak hanya dapat dilakukan dengan menggunakan lisan semata, namun dapat juga menggunakan hati dan anggota badan lainnya.

Teladan terbaik kita telah memberikan contoh sebaik-baiknya dalam persoalan ini, di mana lisan beliau banyak berzikir kepada ALLAH dengan beragam ungkapan seperti takbir, tasbih, tahmid, tahlil, doa dan lain sebagainya,

Demikian pula hati beliau senantiasa pula berzikir kepada ALLAH, dengan berbagai bentuknya. Begitu pula anggota tubuh beliau juga senantiasa berzikir kepada ALLAH dengan melakukan apa yang disyariatkan oleh-NYA. Oleh karenanya, dzikrullah tak layak ditinggalkan.

Anda tentu tahu siapa Nabi Zakaria عليه السلام. ALLAH menyebutkan sepenggal kisahnya di dalam al-Qur’an yang cukup unik, karena ALLAH menjadikan ketidakmampuan Zakaria untuk berbicara sebagai tanda bahwa Istrinya tengah hamil. 

ALLAH سبحانه وتعالى berfirman,

قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِي آيَةً قَالَ آيَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ إِلَّا رَمْزًا

“Zakariya berkata, "Ya RAAB berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung)". ALLAH berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat…” (QS. Ali Imran : 41)

Setelah sang istri mengandung, Zakaria عليه السلام pun tidak bisa bicara lagi dengan manusia (bisu). Namun demikian ALLAH عز وجل berfirman, “Dan berdzikirlah kepada RABBmu dengan sebanyak-banyaknya.” (QS. Ali Imran : 41)

Andai kata ada orang yang diizinkan meninggalkan dzikir, tentu Zakaria عليه السلام akan diizinkan untuk tidak berdzikir.

Ya ALLAH, tolonglah kami untuk berdzikir pada-MU, bersyukur pada-MU, dan memperbagus ibadah pada-MU.

(Syaikh Dr. Muhammad al-Khudhairi, Liyaddabaruu Aayaatihi bitasharuf hal. 64)  
________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar