Rabu, 01 November 2017

Suami Mendiamkan Istri


*TANYA USTADZ* ❓

*Suami Mendiamkan Istri*

_Assalamu'alaikum.wr.wb. Ustadz, jika suami marah dia selalu mendiamkan istri sampai berhari-hari. Tidak mau berbicara sedikitpun ke istri bahkan berangkat atau pulang kerja diam saja tanpa salam._ _Kemudian si istri ikut mendiamkannya karena jika bicara pada suami suami acuh dia sedih dan ujung-ujungnya emosi._ _Apakah sikap istri termasuk durhaka pada suami ustadz? Terima kasih atas jawabannya. Wassalamu'alaikum.wr.wb_

✍ *Dijawab Oleh Ustadz Mukhsin Suadi,Lc MA dewan redaksi salamdakwah.com*

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه

Ada beberapa langkah yang bisa ditempuh oleh istri. Diantaranya dia mencari waktu suami tenang dan suami dalam keadaan segar, selanjutnya istri berbicara dengan lembut dan bertanya tentang kesalahan istri yang menjadikan suami berbuat demikian.
Apabila suami salah faham dengan perbuatan istri yang menjadikan dia marah maka istri meluruskan pemahaman suami. Semoga saja suami sadar dari kesalahannya dan dia mau mengkoreksi dirinya serta memperbaiki hubungan dengan istri.
Bila istrinya ternyata yang salah maka istri menyampaikan permintaan maaf serta akan mengkoreksi diri. Cobalah istri merenungi nash berikut:
Nabi shallallahu alahi wa sallam bersabda terkait laki-laki dan wanita penduduk surga

*أَلَاْ أُخْبِرُكُم بِرِجَالِكُم فِي الجَنَّةِ ؟! النَّبِي فِي الجَنَّةِ ، وَالصِّدِّيقُ فِي الجَنَّةِ ، وَالشَّهِيدُ فِي الجَنَّةِ ، وَالمَوْلُودُ فِي الجَنَّةِ ، وَالرَّجُلُ يَزُورُ أَخَاهُ فِي نَاحِيَةِ المِصْرِ - لَاْ يَزُورُهُ إِلَّا لِلَّهِ - فِي الجَنَّةِ .أَلَاْ أُخبِرُكُم بِنِسَائِكُم فِي الجَنَّةِ ؟! كُلُّ وَدُودٍ وَلُودٍ ، إِذَا غَضِبَت أَو أُسِيءَ إِلَيهَا أَو غَضِبَ زَوجُهَا ، قَالَت : هَذِه يَدِي فِي يَدِكَ ، لَاْ أَكْتَحِلُ بِغُمضٍ َحتَّى تَرضَى*

_"Maukah kalian aku beritahu laki-laki di antara kalian yang menjadi penghuni surga?! Nabi di surga, orang yang jujur di surga, orang yang mati syahid di surga, anak yang meninggal saat dilahirkan di surga, seseorang yang mengunjungi saudaranya di ujung kota semata karena Allah di surga._ _Maukah kalian aku beritahu wanita di antara kalian yang menjadi penghuni surga?! Setiap wanita yang penuh kasih (kepada suaminya), banyak keturunannya, jika dia marah, atau suaminya marah kepadanya, dia berkata, 'Tanganku di tanganmu, mataku tak dapat terpejam sebelum engkau ridha kepadaku."_

_HR. An-Nasa'i dalam Sunan Nasa'i Al-Kubro, 5/371, Ath-Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir, 19/14, Al-Ausath, 2/242, 6/301, Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah, 4/303._📚

❗Istri tersebut juga bisa merenungi cerita tentang wanita sholehah di zaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam

*عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: مَاتَ ابْنٌ لِأَبِي طَلْحَةَ، مِنْ أُمِّ سُلَيْمٍ، فَقَالَتْ لِأَهْلِهَا: لَا تُحَدِّثُوا أَبَا طَلْحَةَ بِابْنِهِ حَتَّى أَكُونَ أَنَا أُحَدِّثُهُ قَالَ: فَجَاءَ فَقَرَّبَتْ إِلَيْهِ عَشَاءً، فَأَكَلَ وَشَرِبَ، فَقَالَ: ثُمَّ تَصَنَّعَتْ لَهُ أَحْسَنَ مَا كَانَ تَصَنَّعُ قَبْلَ ذَلِكَ، فَوَقَعَ بِهَا، فَلَمَّا رَأَتْ أَنَّهُ قَدْ شَبِعَ وَأَصَابَ مِنْهَا، قَالَتْ: يَا أَبَا طَلْحَةَ أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ قَوْمًا أَعَارُوا عَارِيَتَهُمْ أَهْلَ بَيْتٍ، فَطَلَبُوا عَارِيَتَهُمْ، أَلَهُمْ أَنْ يَمْنَعُوهُمْ؟ قَالَ: لَا، قَالَتْ: فَاحْتَسِبِ ابْنَكَ، قَالَ: فَغَضِبَ، وَقَالَ: تَرَكْتِنِي حَتَّى تَلَطَّخْتُ، ثُمَّ أَخْبَرْتِنِي بِابْنِي فَانْطَلَقَ حَتَّى أَتَى رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَخْبَرَهُ بِمَا كَانَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «بَارَكَ اللهُ لَكُمَا فِي غَابِرِ لَيْلَتِكُمَا» قَالَ: فَحَمَلَتْ،*

_Dari Anas rodhiyallohu ‘anh yang berkata: “Salah seorang anak Abu Tholhah dari Ummu Sulaim meninggal. Maka Ummu Sulaim berkata kepada keluarganya: “Janganlah kalian memberitahu Abu Tholhah bahwasanya anaknya meninggal, sampai akulah yang akan memberitahu dia.” Lalu Abu Tholhah datang, kemudian Ummu Sulaim mendekatkan padanya makan malam. Lalu Abu Tholhah makan dan minum. Kemudian Ummu Sulaim berhias untuknya dengan dandanan yang lebih cantik daripada sebelumnya. Maka Abu Tholhah pun menggaulinya. Manakala Ummu Sulaim melihat bahwa
Salamdakwah:
sanya Abu Tholhah telah kenyang dan telah menggaulinya, dia berkata: “Wahai Abu Tholhah, apa pendapatmu jika ada suatu kaum yang meminjamkan suatu pinjaman pada suatu keluarga, kemudian mereka meminta kembali pinjaman mereka tadi. Apakah keluarga itu boleh untuk menghalanginya?” Abu Tholhah menjawab: “Tidak boleh.” Ummu Sulaim berkata: “Maka harapkanlah pahala atas kematian anakmu.” Maka Abu Tholhah marah dan berkata: “Engkau membiarkan aku sampai aku menggaulimu kemudian engkau mengkhabarkan aku tentang kematian anakku?” Lalu Abu Tholhah berangkat hingga menjumpai Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam, kemudian dia mengkhabarkan kepada beliau apa yang terjadi. Maka _Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda_: _“Semoga Alloh memberkahi untuk kalian berdua di puncak malam kalian berdua._” _Maka Ummu Sulaim pun hamil.”.._. _(HR. Muslim 2144)_📚

Apabila suami yang salah dan dia tetap keukeh mempertahankan pendapatnya maka istri bisa menyarankan kepada suami untuk menanyakan masalah yang diperselisihkan ke ahli agama yang berkompeten dan tidak memihak (ke suami atau istri) tentang pendapat yang benar dalam masalah yang diperselisihkan. Istri juga menyampaikan sebelum bertanya kepada ahli ilmu bahwa seharusnya istri dan suami mengikuti arahan ahli ilmu tersebut bila memang arahannya sesuai dengan syariat Islam.
Semoga Allah ta'ala memperbaiki hubungan suami istri tersebut dan menyadarkan yang salah.

_Wallahu ta'ala a'lam_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar